Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun 2024 sebesar Rp185.366 per kapita per bulan. Angka ini mengalami penurunan sebesar 12,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Minahasa Tenggara menunjukkan kondisi yang fluktuatif selama periode 2018-2024. Tahun 2019 tercatat pertumbuhan tertinggi sebesar 19,8 persen, sementara tahun 2021 mengalami penurunan terdalam turun 12,9 persen. Meskipun sempat naik signifikan pada tahun 2023, pengeluaran kembali terkoreksi pada tahun 2024.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sulawesi Selatan 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk komponen lain, seperti makanan jadi (Rp159.456), kecantikan (Rp19.720), perawatan (Rp51.673), rokok dan tembakau (Rp109.638), serta sabun mandi (Rp51.553), pengeluaran untuk aneka barang dan jasa menempati posisi yang cukup signifikan dalam alokasi anggaran masyarakat. Namun, perlu dicatat bahwa data ini bersifat rata-rata dan tidak mencerminkan perbedaan pengeluaran antar individu atau kelompok masyarakat.
Pada tahun 2024, Kabupaten Minahasa Tenggara menempati peringkat ke-13 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Sulawesi Utara dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa. Peringkat ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat Minahasa Tenggara untuk kategori ini masih berada di bawah beberapa wilayah lain di provinsi yang sama, seperti Kota Manado, Kota Tomohon, dan Kota Bitung. Secara nasional, Kabupaten Minahasa Tenggara berada di peringkat 378.
Di antara beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Utara, Kota Manado mencatatkan nilai pengeluaran untuk aneka barang dan jasa tertinggi pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp462.304, dengan pertumbuhan 28,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Tomohon berada di urutan kedua dengan Rp407.941, tumbuh 8,3 persen. Sementara itu, Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki nilai pengeluaran terendah, yaitu Rp146.026, dengan kontraksi sebesar 14 persen.
Kota Manado
Kota Manado menunjukkan performa yang kuat dalam pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan dengan pertumbuhan 15,5 persen atau menjadi Rp907.150. Peringkat Kota Manado juga tetap menjadi yang tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Sulawesi Utara. Besaran pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan juga tetap tinggi, yaitu Rp789.594, namun pertumbuhannya hanya 0,9 persen. Hal ini menunjukkan alokasi anggaran yang signifikan untuk kebutuhan non-makanan di wilayah tersebut.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi di Kab. Bombana 2018 - 2024)
Kota Tomohon
Kota Tomohon mencatatkan pertumbuhan yang stabil dalam pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar 9,7 persen atau menjadi Rp808.668. Peningkatan ini menunjukkan adanya peningkatan daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan tumbuh 9 persen menjadi Rp897.100, menjadikan kota ini menduduki peringkat kedua tertinggi di Sulawesi Utara.
Kota Bitung
Kota Bitung mencatat pertumbuhan yang cukup signifikan dalam pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, yaitu sebesar 12,8 persen atau menjadi Rp777.695. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan di kota ini justru mengalami penurunan tipis sebesar 0,5 persen, menjadi Rp1.568.852. Ini mengindikasikan adanya perubahan prioritas konsumsi masyarakat Bitung. Pengeluaran untuk kebutuhan non-makanan tumbuh 27,5 persen menjadi Rp791.156.
Kota Kotamobagu
Kota Kotamobagu menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi dalam pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, yaitu sebesar 24 persen atau menjadi Rp734.257. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang lebih baik. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan tumbuh 5,6 persen menjadi Rp790.236, masih menempati peringkat yang cukup tinggi di Sulawesi Utara.