Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Balikpapan pada 2024 tercatat sebesar Rp 134.921 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 0,8% dibandingkan tahun sebelumnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Secara historis, pengeluaran perawatan kulit di Kota Balikpapan fluktuatif dalam tujuh tahun terakhir. Sempat mengalami penurunan signifikan sebesar 21,6% pada 2020, kemudian melonjak tinggi sebesar 42% pada 2021. Setelah itu, terjadi penurunan 9,3% pada 2022, namun kembali naik pada 2023 dan 2024.
(Baca: PDRB ADHK Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Periode 2013-2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 517.496, pengeluaran untuk perawatan kulit menyumbang sekitar 26%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan (Rp 54.620), namun lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi (Rp 397.509) serta rokok dan tembakau (Rp 154.953).
Di tingkat provinsi Kalimantan Timur, Kota Balikpapan menduduki peringkat kedua dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, di tingkat nasional, Kota Balikpapan berada di peringkat 17. Kabupaten Mahakam Hulu menduduki peringkat pertama dengan nilai pengeluaran Rp 227.464 per kapita.
Beberapa kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur juga menunjukkan data yang menarik. Kota Bontang, misalnya, mencatatkan pengeluaran untuk perawatan kulit sebesar Rp 116.387 dengan penurunan 0,5%. Kabupaten Kutai Timur mencatatkan pengeluaran Rp 115.376, turun 1,8%. Sementara itu, Kabupaten Berau mencatatkan angka Rp 94.555 dengan pertumbuhan 10.3%.
Rata-rata pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Balikpapan dalam tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp 126.043. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2018-2022) yang sebesar Rp 106.257, menunjukkan adanya peningkatan minat masyarakat terhadap perawatan kulit. Pengeluaran tertinggi terjadi pada tahun 2024.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau Kab. Sumedang | 2024)
Anomali terjadi pada 2020 ketika pengeluaran untuk perawatan kulit mengalami penurunan tajam. Penurunan ini kemungkinan disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Namun, setelah pandemi mereda, pengeluaran untuk perawatan kulit kembali pulih dan bahkan melampaui level sebelum pandemi.
Kota Samarinda
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Samarinda mencapai Rp 1.317.420 pada 2024. Angka ini mengalami pertumbuhan 10,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.196.447,28. Secara keseluruhan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 2.258.437. Kota Samarinda menduduki peringkat pertama se-Kalimantan Timur untuk kategori ini.
Kota Bontang
Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Bontang tercatat sebesar Rp 2.176.994 pada 2024, mengalami peningkatan sebesar 7,6% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2.022.658,43, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Untuk pengeluaran bukan makanan, Kota Bontang mencatatkan angka Rp 1.274.277, tumbuh 11,2%. Kota ini menempati urutan kedua di Kalimantan Timur untuk kedua kategori pengeluaran tersebut.
Kabupaten Kutai Timur
Pada 2024, pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Kutai Timur mencapai Rp 2.163.803, mengalami lonjakan signifikan sebesar 20,2% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.800.584,99. Sementara itu, pengeluaran bukan makanan tercatat sebesar Rp 1.164.270, naik 23,8%. Kabupaten ini menduduki peringkat ketiga di Kalimantan Timur untuk kedua kategori tersebut.
Kabupaten Berau
Kabupaten Berau mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp 969.920 pada 2024, tumbuh 5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 923.434,17. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 2.058.185, mengalami penurunan tipis sebesar 1,7% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2.094.335,97.