Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Biak Numfor, Papua, menunjukkan peningkatan signifikan pada 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp76.416 per kapita per bulan. Angka ini melonjak 38,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Biak Numfor fluktuatif. Sempat mengalami penurunan 8,6% pada 2019, kemudian sedikit naik 1,7% di 2020. Kenaikan signifikan terjadi pada 2021 sebesar 23%, sebelum akhirnya sedikit turun 0,4% pada 2022. Pada 2023, pengeluaran kembali naik 7,2%. Peningkatan tajam pada 2024 menandai pertumbuhan tertinggi dalam periode pengamatan ini.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Yaman 2015 - 2024)
Pengeluaran Rp76.416 per kapita per bulan menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Biak Numfor semakin memperhatikan perawatan kulit. Meskipun angka ini relatif kecil dibandingkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa (Rp264.103), makanan jadi (Rp119.351), rokok dan tembakau (Rp102.612), serta sabun mandi (Rp88.168), namun pertumbuhan pengeluaran untuk perawatan kulit cukup menjanjikan. Pengeluaran untuk kecantikan tercatat Rp25.810.
Secara peringkat, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Biak Numfor menduduki urutan ke-7 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua dan urutan ke-114 secara nasional. Di tingkat pulau Papua, Kabupaten Biak Numfor berada di urutan ke-25. Peringkat ini menunjukkan potensi pertumbuhan lebih lanjut, mengingat masih ada kabupaten/kota lain dengan tingkat pengeluaran lebih tinggi. Kabupaten Sarmi, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Kota Jayapura dan Kabupaten Supiori berada di atas Kabupaten Biak Numfor.
(Baca: Produksi Durian Periode 2013-2023)
Di antara beberapa kabupaten/kota di Papua, Kabupaten Sarmi mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit pada 2024, yaitu Rp132.261, dengan pertumbuhan 22,8%. Kabupaten Jayapura mencatat pengeluaran Rp121.693 dengan penurunan -6,7%. Kabupaten Keerom mencatat pengeluaran Rp120.335 dan pertumbuhan tertinggi yaitu 104,1%. Kota Jayapura mencatat Rp118.160 dengan penurunan -19,8%. Kabupaten Supiori mencatat Rp102.799 dengan pertumbuhan 80,4%. Peringkat Kabupaten Biak Numfor berada di bawah kabupaten-kabupaten tersebut.
Kota Jayapura
Berdasarkan data BPS, Kota Jayapura mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp1.131.493 pada 2024, sedikit menurun 0,3% dari tahun sebelumnya. Meskipun mengalami penurunan, Kota Jayapura tetap menduduki peringkat pertama se-Provinsi Papua dalam kategori ini. Namun, penurunan ini patut menjadi perhatian, mengingat pengeluaran bukan makanan mencerminkan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan selain pangan.
Kabupaten Jayapura
Kabupaten Jayapura menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan, mencapai Rp1.825.477 pada 2024 atau meningkat 24,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini menempatkan Kabupaten Jayapura pada peringkat kedua se-Provinsi Papua. Pertumbuhan ini menandakan peningkatan kesejahteraan dan kemampuan ekonomi masyarakat Kabupaten Jayapura.
Kabupaten Keerom
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Keerom mencapai Rp781.008 pada 2024, meningkat 36,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan yang signifikan ini menempatkan Kabupaten Keerom pada peringkat keempat se-Provinsi Papua. Peningkatan pengeluaran untuk makanan menunjukkan perbaikan dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di Kabupaten Keerom.
Kabupaten Biak Numfor
Kabupaten Biak Numfor mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp599.321 pada 2024, meningkat 28,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menempatkan Kabupaten Biak Numfor pada peringkat kedelapan se-Provinsi Papua. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan dalam kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan.