Pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Prabumulih mencapai Rp59.654 per kapita per bulan pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,8% dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp57.471 per kapita per bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS).
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp215.232, pengeluaran untuk sabun mandi menyumbang sekitar 27,7%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp154.291 per kapita sebulan, alokasi untuk sabun mandi sekitar 38,7%. Ini menandakan bahwa pengeluaran untuk sabun mandi cukup signifikan dalam alokasi belanja kebutuhan rumah tangga di Kota Prabumulih.
(Baca: Persentase Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan untuk bukan Makanan di Perkotaan Periode 2013-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Prabumulih mengalami fluktuasi. Sempat mengalami penurunan dari Rp46.212 pada tahun 2018 menjadi Rp39.804 pada tahun 2020, kemudian perlahan naik. Kenaikan cukup signifikan terjadi pada tahun 2022, yaitu sebesar 31,9% dibandingkan tahun sebelumnya, dan terus tumbuh hingga tahun 2024. Kenaikan ini bisa jadi indikasi peningkatan kesadaran akan kebersihan atau perubahan preferensi konsumen terhadap produk sabun mandi.
Secara umum, pengeluaran masyarakat Kota Prabumulih menunjukkan tren positif. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.676.313 pada tahun 2024. Pengeluaran ini mengalami pertumbuhan sebesar 11,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pada tahun 2024, Kota Prabumulih menduduki peringkat ketiga dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi di antara kabupaten/kota se-Provinsi Sumatera Selatan, dan peringkat 266 secara nasional. Peringkat ini menunjukkan bahwa konsumsi sabun mandi di Kota Prabumulih tergolong tinggi dibandingkan daerah lain di Sumatera Selatan. Kota Palembang menempati posisi pertama dengan pengeluaran Rp74.602, diikuti Kabupaten Lahat dengan Rp60.868.
Berdasarkan data BPS, untuk perbandingan dengan kabupaten/kota lain, Kota Palembang mencatatkan pertumbuhan 5,2% dengan nilai pengeluaran sabun mandi tahun sebelumnya mencapai Rp70.946,79. Kabupaten Lahat mengalami penurunan turun 3.9% dengan nilai pengeluaran tahun sebelumnya Rp63.360,6. Kabupaten Banyuasin mengalami penurunan -2.6% dengan nilai pengeluaran tahun sebelumnya sebesar Rp61.059,43. Kabupaten Musi Banyuasin mencatatkan pertumbuhan 0,4% dengan nilai pengeluaran tahun sebelumnya Rp55.549,41. Kabupaten Muara Enim mencatatkan pertumbuhan 15.3% dengan nilai pengeluaran tahun sebelumnya Rp48.277,8.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Sigi | 2024)
Kota Palembang
Kota Palembang menduduki peringkat pertama di Sumatera Selatan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp861.308 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 10,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini mencerminkan peningkatan kesejahteraan dan kemampuan masyarakat Palembang dalam memenuhi kebutuhan di luar makanan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan juga tinggi, mencapai Rp815.005 dengan pertumbuhan 11,9%, menempatkan Palembang di urutan pertama dalam kategori ini.
Kabupaten Musi Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp629.974 pada tahun 2024, meningkat 23,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan non-pangan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan di Musi Banyuasin juga mengalami pertumbuhan pesat, mencapai Rp772.408, naik 25,1% dibandingkan tahun sebelumnya, yang menempatkannya di posisi kedua di Sumatera Selatan.
Kabupaten Muara Enim
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Muara Enim mencapai Rp576.717 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan tertinggi di Sumatera Selatan, yaitu sebesar 29%. Kondisi ini mencerminkan peningkatan signifikan dalam daya beli masyarakat untuk kebutuhan non-pangan. Pengeluaran untuk makanan juga tumbuh pesat, mencapai Rp692.039, naik 23,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Lubuk Linggau
Kota Lubuk Linggau mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp570.878 pada tahun 2024. Pertumbuhannya sedikit, yaitu 0,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp636.094 dengan pertumbuhan 4,8%. Lubuk Linggau berada di urutan ke-11 dalam hal pengeluaran makanan di antara kabupaten/kota di Sumatera Selatan.