Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2024, tercatat pengeluaran sebesar Rp 51.019 per kapita per bulan, meningkat 5,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS).
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Sigi mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Dari Rp 30.380 pada 2018, meningkat menjadi Rp 51.019 pada 2024. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada periode 2019-2020 dengan angka mencapai 26,6%. Hal ini mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan kulit semakin meningkat dari tahun ke tahun.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Toba Samosir pada 2024)
Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat, alokasi untuk perawatan kulit masih relatif kecil. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp 185.365, sementara untuk makanan jadi sebesar Rp 123.859. Pengeluaran untuk perawatan kulit hanya sebagian kecil dari total pengeluaran tersebut. Namun, perlu diingat bahwa angka ini hanya mencerminkan pengeluaran yang tercatat secara formal, dan mungkin ada pengeluaran lain yang tidak terdata.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Yaman 2015 - 2024)
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Tengah, Kabupaten Sigi berada di urutan ke-10 dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit. Kabupaten Morowali menempati urutan pertama dengan nilai yang jauh lebih besar, yaitu Rp 139.819. Secara nasional, Kabupaten Sigi berada di peringkat 279. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Sigi masih cukup besar.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Sulawesi Tengah, Kabupaten Morowali memiliki pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit pada 2024, mencapai Rp 139.819 dengan penurunan turun 12.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Morowali Utara menunjukkan pertumbuhan signifikan, yaitu 63.3%, dengan pengeluaran sebesar Rp 111.935. Kota Palu, sebagai ibu kota provinsi, mencatatkan pengeluaran Rp 75.857 dengan penurunan -14.3%. Kabupaten Banggai juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 38.9% dengan nilai Rp 65.767. Kabupaten Buol mencatatkan pertumbuhan tinggi sebesar 54.9% dengan pengeluaran Rp 63.057.
Kabupaten Morowali
Kabupaten Morowali mencatat pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tertinggi di Sulawesi Tengah, yaitu Rp 1.028.923 pada 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 50.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan juga menduduki peringkat pertama dengan Rp 2.008.616, tumbuh 38.3%. Pengeluaran untuk makanan tercatat Rp 979.693, menunjukkan pertumbuhan 27.6%. Kabupaten Morowali memimpin dalam konsumsi non-makanan dan total pengeluaran, menunjukkan kondisi ekonomi yang relatif lebih baik dibandingkan kabupaten lain.
Kota Palu
Kota Palu, sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi Sulawesi Tengah, mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 960.675 pada 2024, menempati urutan kedua setelah Kabupaten Morowali. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan sebesar 15%. Untuk pengeluaran makanan dan bukan makanan, Kota Palu berada di urutan kedua dengan Rp 1.668.616, tumbuh 15.2%. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp 707.941, tumbuh 15.4%. Posisi Kota Palu mencerminkan peran pentingnya dalam ekonomi regional, dengan tingkat konsumsi yang tinggi di berbagai sektor.
Kabupaten Morowali Utara
Kabupaten Morowali Utara mencatatkan pertumbuhan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar 8.3% menjadi Rp 698.860 pada 2024. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.570.999, tumbuh 20.6%. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp 872.138, menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 32.6%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa Kabupaten Morowali Utara mengalami peningkatan kesejahteraan ekonomi yang cukup pesat.
Kabupaten Poso
Kabupaten Poso mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 626.170 pada 2024, tumbuh 3.5%. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.298.458, tumbuh 4.6%. Pengeluaran untuk makanan tercatat Rp 672.288, tumbuh 5.6%. Meskipun pertumbuhannya tidak setinggi kabupaten lain, Kabupaten Poso tetap menunjukkan peningkatan dalam konsumsi masyarakat, terutama di sektor makanan.