Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah mencatatkan peningkatan signifikan dalam pengeluaran untuk rokok dan tembakau pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran mencapai Rp127.513 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 17,5% dibandingkan tahun sebelumnya, yang menjadi pertumbuhan tertinggi dalam periode 2018-2024.
Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Donggala mencapai 73,9% dari rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa. Sementara itu, pengeluaran ini juga lebih tinggi dari rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi, yaitu Rp125.823. Besarnya alokasi dana untuk rokok dan tembakau ini, menunjukkan prioritas konsumsi masyarakat di wilayah tersebut.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Nusa Tenggara Timur 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Donggala terus mengalami kenaikan sejak 2018. Kenaikan signifikan terjadi pada periode 2018-2021, kemudian sempat mengalami sedikit penurunan pada 2022 dan 2023. Namun, pada 2024, kembali naik tajam. Ini menandakan, konsumsi rokok dan tembakau di Kabupaten Donggala mengalami fluktuasi, dengan titik pengeluaran tertinggi pada tahun 2024.
Peningkatan pengeluaran untuk rokok dan tembakau terjadi di tengah pertumbuhan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Donggala. Pada 2024, rata-rata pengeluaran mencapai Rp1.025.722, mengalami pertumbuhan sebesar 20,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan daya beli masyarakat, namun sebagian dari peningkatan tersebut dialokasikan untuk konsumsi rokok dan tembakau.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala berada di peringkat ke-6 dalam hal besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau pada 2024. Peringkat ini berada di bawah Kabupaten Morowali, Morowali Utara, Buol, Banggai Laut, dan Parigi Moutong. Sementara secara nasional, Kabupaten Donggala berada di peringkat ke-281.
BPS mencatat, pertumbuhan pengeluaran rokok dan tembakau Kabupaten Donggala tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Sulawesi Tengah pada 2024. Sebagai perbandingan, Kabupaten Morowali mengalami penurunan -1.9% dan Kota Palu mengalami penurunan -19.1%. Kabupaten Banggai Kepulauan mencatat pertumbuhan tertinggi kedua setelah Donggala, yaitu sebesar 42.8%.
(Baca: Indeks Kemahalan Konstruksi Periode 2013-2024)
Kabupaten Morowali
Kabupaten Morowali mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tertinggi di Sulawesi Tengah, mencapai Rp1.028.923 pada 2024. Angka ini tumbuh signifikan sebesar 50.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini jauh di atas kabupaten/kota lain di provinsi tersebut dan menunjukkan peningkatan kesejahteraan serta perubahan pola konsumsi masyarakat Morowali.
Kota Palu
Kota Palu menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp707.941 pada 2024. Angka ini menempatkan Kota Palu di urutan ketiga setelah Kabupaten Morowali dan Morowali Utara. Pertumbuhan pengeluaran untuk makanan di Kota Palu tercatat sebesar 15.4%, lebih rendah dibandingkan Morowali dan Morowali Utara, tetapi tetap menunjukkan tren positif dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
Kabupaten Morowali Utara
Kabupaten Morowali Utara mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, yaitu sebesar 32.6%. Pada 2024, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp872.138. Peningkatan ini menunjukkan perbaikan signifikan dalam akses dan kemampuan masyarakat Morowali Utara untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Kabupaten Poso
Kabupaten Poso mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.298.458 pada 2024. Poso berada di urutan kelima se-Sulawesi Tengah. Pengeluaran ini tumbuh 4.6% dibanding tahun sebelumnya. Nilai ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan, namun tidak setinggi pertumbuhan yang dialami oleh kabupaten lain seperti Morowali dan Morowali Utara.