Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Cimahi menunjukkan sejumlah perkembangan menarik sepanjang tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp494.170 per kapita per bulan. Angka ini mengalami sedikit penurunan sebesar 0,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Cimahi mengalami fluktuasi. Sempat tumbuh signifikan sebesar 35,2 persen pada 2022, namun pertumbuhan melambat menjadi 1,5 persen di 2023. Pada tahun terakhir terjadi sedikit kontraksi. Meskipun demikian, angka pengeluaran 2024 tetap lebih tinggi dibandingkan periode sebelum tahun 2022.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua 2015 - 2024)
Pengeluaran masyarakat Kota Cimahi untuk aneka barang dan jasa ini mencerminkan alokasi dana yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan selain makanan. Data pendukung menunjukkan, sebagian besar pengeluaran dialokasikan untuk makanan jadi, diikuti rokok dan tembakau, perawatan, kecantikan, serta sabun mandi.
Jika dibandingkan dengan wilayah lain di Jawa Barat, Kota Cimahi menempati peringkat ke-5 dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa. Peringkat ini menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat Kota Cimahi cukup tinggi dibandingkan kabupaten/kota lain di provinsi tersebut. Secara nasional, Kota Cimahi berada di peringkat ke-23.
Lima kota/kabupaten dengan pengeluaran tertinggi adalah Kota Bekasi dengan Rp808.107 per kapita dan mengalami penurunan 3.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Bogor dengan Rp734.573 mengalami penurunan tajam sebesar 21.7%, Kota Depok dengan Rp722.426 terjadi penurunan 4.2%. Kota Bandung mencatatkan Rp525.257 terjadi penurunan 17.7% dibandingkan tahun sebelumnya, dan Kota Cirebon sebesar Rp461.832 atau turun 11.9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Bekasi
Kota Bekasi mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.908.316 pada tahun 2024, pertumbuhan dari tahun sebelumnya adalah 22.4%, juga menduduki peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Jawa Barat. Untuk pengeluaran makanan, rata-rata per kapita sebulan mencapai Rp1.224.388, pertumbuhan dari tahun sebelumnya 21.3%, dan menduduki peringkat pertama. Terlihat bahwa terjadi peningkatan signifikan pada pengeluaran baik makanan dan non makanan di wilayah tersebut dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo | 2004 - 2024)
Kota Depok
Kota Depok memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.674.594 dan menduduki peringkat kedua di Jawa Barat dengan pertumbuhan 12.8%. Pengeluaran untuk makanan tercatat Rp1.148.659 dengan pertumbuhan 9% dan menduduki peringkat kedua. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Depok memiliki alokasi dana yang besar untuk kebutuhan non-makanan.
Kota Bogor
Di Kota Bogor, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan adalah Rp1.561.420, menempati peringkat ketiga dengan pertumbuhan 50.1%. Untuk pengeluaran makanan, rata-rata per kapita sebulan mencapai Rp909.166 dengan pertumbuhan 21% dan menduduki peringkat kelima. Pertumbuhan pada pengeluaran bukan makanan cukup tinggi dibandingkan makanan.