Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara mencapai Rp72.849 per kapita per bulan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 10,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menempatkan Wakatobi pada peringkat ke-3 di antara kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara, dan peringkat ke-134 secara nasional.
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Wakatobi menunjukkan fluktuasi. Sempat mengalami penurunan dari Rp38.892 pada tahun 2018 menjadi Rp34.873 pada tahun 2020, kemudian melonjak signifikan menjadi Rp51.971 pada tahun 2021 atau tumbuh 49%. Meski sempat mengalami penurunan 21,5% pada tahun 2022, namun kembali meningkat tajam pada tahun 2023 sebesar 61% dan berlanjut di tahun 2024.
(Baca: Nilai Investasi PMA Sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, bukan Mesin dan Peralatannya Periode 2013-2023)
Pengeluaran untuk perawatan kulit di Wakatobi merupakan bagian dari pengeluaran total masyarakat untuk aneka barang dan jasa. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp251.572, sementara untuk kecantikan Rp32.100, makanan jadi Rp147.115, rokok dan tembakau Rp104.368, dan sabun mandi Rp73.392.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Tenggara, pengeluaran untuk perawatan kulit di Wakatobi masih di bawah Kota Kendari (Rp88.933) dan Kabupaten Kolaka Utara (Rp82.129). Namun, lebih tinggi dari Kota Bau Bau (Rp65.866) dan Kabupaten Kepulauan Konawe (Rp63.179).
Pada tahun 2024, Kota Kendari mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit di Sulawesi Tenggara, yakni Rp88.933 dengan penurunan -2,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Kolaka Utara mengalami pertumbuhan tertinggi, mencapai 75,7% dengan nilai pengeluaran Rp82.129. Kota Bau Bau mengalami peningkatan 48,5% dengan nilai Rp65.866, sementara Kabupaten Kepulauan Konawe tumbuh 9% menjadi Rp63.179. Kabupaten Kolaka sendiri pengeluaran perawatan kulitnya sebesar Rp60.397 atau hanya tumbuh 1%.
Data rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan yang diolah dari data Susenas menunjukkan, Kota Kendari memiliki pengeluaran tertinggi yakni Rp1.013.733 pada tahun 2024, meningkat 1,1% dari tahun sebelumnya. Kabupaten Konawe Utara berada di urutan kedua dengan Rp861.907, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 31,5%. Kabupaten Kolaka Utara mencatatkan Rp859.737, naik 22,1%. Kota Bau-Bau mencapai Rp735.519 dengan pertumbuhan 6,1%, dan Kabupaten Konawe sebesar Rp623.179, tumbuh 13,5%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit di Kab. Mamuju Utara 2018 - 2024)
Kota Kendari
Sebagai wilayah dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tertinggi di Sulawesi Tenggara, Kota Kendari mencatatkan angka Rp1.013.733 pada tahun 2024. Pertumbuhan pengeluaran ini sebesar 1,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp769.676. Hal ini menempatkan Kota Kendari pada peringkat pertama dalam hal pengeluaran total per kapita di provinsi tersebut.
Kabupaten Konawe Utara
Kabupaten Konawe Utara menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai 31,5% menjadi Rp861.907 pada tahun 2024. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami peningkatan menjadi Rp812.097, menempatkan kabupaten ini pada urutan pertama dalam hal pengeluaran makanan di Sulawesi Tenggara. Secara keseluruhan, Konawe Utara menduduki peringkat kedua dalam pengeluaran total per kapita di provinsi tersebut.
Kabupaten Kolaka Utara
Kabupaten Kolaka Utara mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp859.737 pada tahun 2024, meningkat 22,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami kenaikan menjadi Rp739.715. Peningkatan ini menempatkan Kolaka Utara pada peringkat ketiga dalam hal pengeluaran total per kapita di Sulawesi Tenggara.
Kota Bau Bau
Kota Bau Bau mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp735.519 pada tahun 2024, naik 6,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp496.616. Dengan angka ini, Kota Bau Bau berada pada peringkat keenam dalam hal pengeluaran total per kapita di Sulawesi Tenggara.