Besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kota Blitar pada 2024 mencapai Rp116.559 per kapita per bulan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini mengalami peningkatan sebesar 1,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kota Bogor | 2024)
Meskipun terjadi kenaikan, pertumbuhan pengeluaran untuk rokok dan tembakau ini terbilang sedikit jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 10,9 persen.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp262.733, pengeluaran untuk rokok dan tembakau menyumbang sekitar 44,3 persen.
Sementara itu, pengeluaran untuk rokok dan tembakau lebih kecil dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp294.100 per kapita per bulan.
Secara historis, pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau di Kota Blitar terjadi pada 2024.
Pengeluaran terendah terjadi pada 2019, yaitu sebesar Rp85.879 per kapita per bulan.
Dibandingkan kabupaten/kota lain di Jawa Timur, Kota Blitar menempati urutan ke-15 dalam hal besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Nusa Tenggara Timur 2015 - 2024)
Kabupaten Gresik menduduki peringkat pertama dengan nilai pengeluaran mencapai Rp168.530 per kapita per bulan, diikuti Kabupaten Sumenep dengan Rp163.113, dan Kabupaten Sidoarjo dengan Rp159.821.
Pertumbuhan pengeluaran rokok dan tembakau di Kabupaten Gresik sedikit, hanya 0,8 persen.
Kabupaten Sumenep justru mengalami penurunan tajam sebesar 10,7 persen.
Kabupaten Sidoarjo tumbuh 4,4 persen.
Kota Surabaya
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Surabaya mencapai Rp1.541.006 pada tahun 2024, tumbuh 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.602.451, menempati peringkat pertama se-Jawa Timur. Peningkatan ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan dan kemampuan konsumsi masyarakat Kota Surabaya.
Kota Malang
Kota Malang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.216.228 pada 2024, meningkat 4,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Malang sebesar Rp1.954.918, berada di urutan keempat se-Jawa Timur. Meskipun demikian, data ini mengindikasikan bahwa konsumsi non-makanan di Kota Malang cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain.
Kota Madiun
Pengeluaran bukan makanan di Kota Madiun tercatat sebesar Rp1.192.091 pada 2024. Terjadi pertumbuhan 15,3 persen dari tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan di kota ini mencapai Rp2.043.693, menduduki peringkat kedua di Jawa Timur. Tingginya pengeluaran untuk makanan dan non-makanan ini menunjukkan bahwa Kota Madiun memiliki daya beli masyarakat yang cukup kuat.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.077.404 pada 2024. Angka ini naik 14,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp1.959.255 dan berada pada peringkat ketiga di Jawa Timur. Pertumbuhan ini sejalan dengan status Sidoarjo sebagai kawasan industri yang berkembang pesat.