- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Berdasarkan data International Monetary Fund (IMF), PDB Paritas Daya Beli (PPP) Selandia Baru pada tahun 2024 mencapai 1.48 unit. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 1.46 unit, mencerminkan pertumbuhan sebesar 1.23%.
Pertumbuhan PDB PPP Selandia Baru dalam tiga tahun terakhir menunjukkan dinamika yang menarik. Pada tahun 2022, terjadi penurunan turun 0.89%, diikuti oleh pemulihan dengan pertumbuhan 1.39% pada tahun 2023, dan berlanjut dengan pertumbuhan 1.23% pada tahun 2024. Hal ini mengindikasikan pemulihan ekonomi setelah kontraksi sebelumnya.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kota Tual | 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Selandia Baru terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir (2019-2023), pertumbuhan PDB PPP Selandia Baru tahun 2024 masih berada di atas rata-rata. Meskipun demikian, pertumbuhan ini belum mampu menyamai laju pertumbuhan tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir, yaitu pada tahun 2018 sebesar 2.73%. Penurunan terdalam terjadi pada tahun 2022.
Dalam sepuluh tahun terakhir, nilai tertinggi PDB PPP Selandia Baru terjadi pada tahun 2024, yaitu 1.48 unit, sedangkan nilai terendah terjadi pada tahun 2015, yaitu 1.39 unit. Fluktuasi pertumbuhan terjadi karena berbagai faktor ekonomi global dan domestik yang memengaruhi daya beli dan produktivitas Selandia Baru.
Secara regional, Selandia Baru berada di peringkat 8 di antara negara-negara Oseania dalam hal PDB PPP. Peringkat ini relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Aneka Barang dan Jasa Kab. Konawe | 2024)
IMF memproyeksikan PDB PPP Selandia Baru akan terus meningkat secara bertahap dalam beberapa tahun mendatang. Proyeksi menunjukkan angka 1.485 pada tahun 2025 dan 1.495 pada tahun 2030. Meskipun proyeksi ini positif, laju pertumbuhan yang diproyeksikan cenderung melambat dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2023 dan 2024.
Dalam perbandingan dengan negara-negara lain di Oseania, Australia memiliki PDB PPP tertinggi dengan angka 1.434, sementara Selandia Baru berada di posisi yang lebih rendah. Pertumbuhan PDB PPP Selandia Baru sebesar 1.23% juga lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara lain di kawasan tersebut, seperti Papua Nugini dengan pertumbuhan 4.00% dan Nauru sebesar 4.28%.