Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Salatiga pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp79.995 per kapita per bulan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 16,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini mengindikasikan adanya peningkatan kesadaran atau kemampuan masyarakat dalam memprioritaskan perawatan kulit.
Dibandingkan dengan pengeluaran total per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp487.824, pengeluaran perawatan kulit masih tergolong kecil. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk kecantikan sebesar Rp75.091, angka ini menunjukkan bahwa perawatan kulit mendapatkan alokasi yang signifikan dalam kategori kecantikan. Pengeluaran perawatan kulit juga lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi (Rp289.886) dan rokok serta tembakau (Rp126.102).
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Jawa Timur 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Salatiga mengalami fluktuasi. Sempat mengalami pengeluaran tertinggi pada tahun 2022 sebesar Rp110.566, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2023 menjadi Rp68.862. Meskipun demikian, pada tahun 2024 terjadi kenaikan kembali menjadi Rp79.995, mengindikasikan adanya minat yang masih besar terhadap perawatan kulit. Pertumbuhan ini jauh berbeda jika dibandingkan pengeluaran pada lima tahun sebelumnya.
Secara umum, pengeluaran masyarakat Kota Salatiga menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pengeluaran total per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat. Peningkatan ini juga tercermin pada pengeluaran untuk perawatan kulit, meskipun persentasenya relatif kecil dibandingkan dengan pengeluaran untuk kebutuhan pokok lainnya.
Berdasarkan data perbandingan, pengeluaran untuk perawatan kulit Kota Salatiga menempati urutan ke-5 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah, dan urutan ke-101 dibandingkan dengan kabupaten/kota se-Indonesia. Posisi ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Salatiga memiliki perhatian yang lebih tinggi terhadap perawatan kulit dibandingkan dengan sebagian besar wilayah lain di Jawa Tengah maupun di Indonesia. Beberapa kota dengan pengeluaran perawatan kulit tertinggi di Jawa Tengah antara lain Kota Semarang, Kota Magelang, dan Kota Surakarta.
Kota Semarang mencatatkan pengeluaran untuk perawatan kulit tahun 2024 sebesar Rp95.594 dengan pertumbuhan 28,8 persen dan menduduki peringkat pertama di Jawa Tengah. Kota Magelang dengan pengeluaran Rp95.520 mengalami pertumbuhan 9,4 persen dan berada di urutan kedua. Sementara Kota Surakarta dengan pengeluaran Rp88.833 tumbuh 29,4 persen dan menempati peringkat ketiga. Kota Tegal yang berada di urutan keempat dengan pengeluaran Rp83.543 justru mengalami penurunan pertumbuhan turun 8,6 persen.
(Baca: Banyak Pengguna Youtube Unsubscribed dari Kanal Youtube Ini | 22 Nov 2025)
Kota Semarang
Berdasarkan data BPS, Kota Semarang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tertinggi di Jawa Tengah pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp1.322.997, mengalami pertumbuhan 12,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, menempatkan Kota Semarang pada peringkat pertama. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Semarang memiliki daya beli yang kuat untuk kebutuhan non-pangan.
Kota Magelang
Kota Magelang menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan yang cukup tinggi, yaitu sebesar Rp689.220 pada tahun 2024, menempati peringkat ke-12 di Jawa Tengah. Meskipun mengalami penurunan sebesar 6,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, angka ini tetap menunjukkan bahwa konsumsi makanan masyarakat Kota Magelang masih signifikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di kota ini adalah sebesar Rp1.670.216.
Kota Surakarta
Data BPS menunjukkan bahwa Kota Surakarta memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp759.788 pada tahun 2024. Angka ini menempatkan Kota Surakarta di urutan kedua di Jawa Tengah, mengalami sedikit penurunan turun 0,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di kota ini tercatat sebesar Rp942.391, menurun 3,7 persen dari tahun sebelumnya.
Kabupaten Klaten
Kabupaten Klaten mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Jawa Tengah, yaitu sebesar 56,7 persen pada tahun 2024. Peningkatan ini membawa rata-rata pengeluaran bukan makanan di Klaten menjadi Rp861.242. Meskipun demikian, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Klaten hanya sebesar Rp611.156, menempatkannya di urutan ke-21 di Jawa Tengah.