Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Pasuruan pada tahun 2024 mencapai Rp407.139 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran ini menunjukkan peningkatan setelah sempat mengalami penurunan pada tahun 2020 akibat pandemi.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat Kota Pasuruan, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini merupakan bagian yang signifikan. Pengeluaran total masyarakat mencapai Rp1.140.135 per kapita per bulan. Terjadi sedikit peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kota Pasuruan semakin memprioritaskan kebutuhan di luar makanan pokok.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di DKI Jakarta Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Pasuruan mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp253.742, kemudian naik sedikit menjadi Rp254.689 pada tahun 2019. Penurunan signifikan terjadi pada tahun 2020 menjadi Rp243.849, kemungkinan besar akibat dampak ekonomi pandemi Covid-19. Namun, sejak tahun 2021, pengeluaran terus meningkat hingga mencapai titik tertinggi tahun 2024.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur, Kota Pasuruan berada di peringkat ke-5 dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa. Peringkat ini menunjukkan bahwa konsumsi barang dan jasa non-primer di Kota Pasuruan relatif tinggi dibandingkan daerah lain di provinsi tersebut. Secara nasional, Kota Pasuruan menduduki peringkat ke-55.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, Kota Surabaya mencatatkan nilai pengeluaran aneka barang dan jasa tertinggi dengan Rp723.548, menunjukkan pertumbuhan 18,9 persen. Kota Madiun berada di urutan kedua dengan Rp444.047, meskipun mengalami penurunan -14 persen. Kota Malang menyusul dengan Rp419.184, juga mengalami penurunan -15,3 persen. Kabupaten Situbondo menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 67,6 persen dengan nilai Rp418.514. Sementara itu, Kabupaten Sidoarjo mencatatkan nilai Rp384.420, namun mengalami penurunan -23,2 persen.
Berdasarkan data BPS, berikut adalah perbandingan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur tahun 2024:
(Baca: Nilai Kredit Bank Umum Data Bulanan Periode 2014-2025)
Kota Surabaya
Kota Surabaya mencatat pengeluaran non-makanan sebesar Rp1.541.006, pertumbuhan 34 persen, menduduki peringkat pertama di Jawa Timur. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp1.061.445, naik 29.6 persen. Total pengeluaran mencapai Rp2.602.451, sedikit mengalami penurunan turun 2.3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Malang
Kota Malang mencatat pengeluaran non-makanan sebesar Rp1.216.228, tumbuh 4.5 persen, menduduki peringkat kedua di Jawa Timur. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp738.690, naik 3.3 persen. Total pengeluaran mencapai Rp1.954.918, mengalami penurunan turun 10.8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Madiun
Kota Madiun mencatat pengeluaran non-makanan sebesar Rp1.192.091, pertumbuhan 15.3 persen, menduduki peringkat ketiga di Jawa Timur. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp851.602, naik 7 persen. Total pengeluaran mencapai Rp2.043.693, mengalami penurunan turun 12.8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo mencatat pengeluaran non-makanan sebesar Rp1.077.404, pertumbuhan 14.7 persen, menduduki peringkat keempat di Jawa Timur. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp881.851, naik 16 persen. Total pengeluaran mencapai Rp1.959.255, mengalami penurunan turun 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.