Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Lombok Timur mengalami penurunan signifikan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp30.367 per kapita/bulan, mengalami kontraksi turun 27.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini menempatkan Kabupaten Lombok Timur pada peringkat ke-8 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Proporsi pengeluaran untuk perawatan kulit terhadap total pengeluaran per kapita sebulan di Kabupaten Lombok Timur relatif kecil. Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa tercatat sebesar Rp182.503, pengeluaran untuk kecantikan Rp23.991, pengeluaran untuk makanan jadi Rp225.294, rokok dan tembakau Rp88.449, serta sabun mandi Rp55.124. Dengan demikian, alokasi untuk perawatan kulit hanya sebagian kecil dari prioritas pengeluaran rumah tangga.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Gorontalo 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Lombok Timur fluktuatif. Tahun 2018 sebesar Rp27.411, kemudian naik menjadi Rp28.397 pada 2019, lalu turun menjadi Rp26.059 pada 2020. Terjadi lonjakan signifikan pada tahun 2021 menjadi Rp41.430, kemudian sedikit naik menjadi Rp41.585 pada 2022, dan Rp41.643 pada 2023, sebelum akhirnya mengalami penurunan tajam di 2024. Tahun 2023 menjadi tahun pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Nusa Tenggara Barat tahun 2024, Kota Mataram mencatat pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit dengan Rp86.379, diikuti Kabupaten Sumbawa Barat Rp70.637, dan Kota Bima Rp51.286. Kabupaten Lombok Timur berada di bawah Kabupaten Lombok Tengah yang mencatatkan Rp34.180. Pertumbuhan pengeluaran perawatan kulit tertinggi dicatatkan oleh Kabupaten Dompu yaitu 26.5%.
Perbandingan dengan wilayah lain menunjukkan hal menarik. Kota Mataram, dengan pengeluaran perawatan kulit tahun 2024 sebesar Rp86.379 dan pertumbuhan 3.1%, menduduki peringkat pertama di provinsi. Kabupaten Sumbawa Barat dengan Rp70.637 dan pertumbuhan 8.5% berada di posisi kedua. Kota Bima mencatat Rp51.286 dengan pertumbuhan 9.3%. Kabupaten Sumbawa justru mengalami penurunan pertumbuhan turun 19% meski pengeluaran mencapai Rp48.230.
Kota Mataram
Berdasarkan data BPS, Kota Mataram menunjukkan kinerja ekonomi yang kuat dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp985.712 pada tahun 2024, tumbuh 16.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.869.381, dengan pertumbuhan 14%. Kota Mataram menduduki peringkat pertama se-Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk kedua kategori pengeluaran ini. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp883.669, meningkat 11% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau Kab. Bojonegoro | 2024)
Kabupaten Sumbawa Barat
Kabupaten Sumbawa Barat mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp859.991 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan tertinggi yaitu 23.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.829.378, tumbuh 16.3%. Kabupaten ini menduduki peringkat kedua se-Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk kedua kategori pengeluaran ini. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp969.386, meningkat 10.7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Bima
Kota Bima mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp764.758 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan 4.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.573.935, tumbuh 9.8%. Kota ini menduduki peringkat ketiga se-Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk kedua kategori pengeluaran ini. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp809.177, meningkat 14.9% dibandingkan tahun sebelumnya.