Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Bojonegoro pada 2024 tercatat sebesar Rp 113.147 per kapita per bulan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini mengalami penurunan sebesar 4,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 214.442, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai 52,7%. Pengeluaran untuk rokok dan tembakau juga lebih besar dari rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk kecantikan (Rp 36.371) dan perawatan (Rp 48.977), tetapi lebih kecil dari pengeluaran untuk makanan jadi (Rp 178.423).
(Baca: PDB Menurut Daya Beli di Tuvalu 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Bojonegoro cenderung fluktuatif. Sempat mengalami kenaikan signifikan pada 2019 (17,2%) dan 2021 (17,9%), namun juga mengalami penurunan pada 2020 (-5,5%) dan 2024 (-4,2%). Kenaikan tertinggi terjadi pada 2021 dengan nilai Rp 97.314, sedangkan tahun 2024 ini mengalami penurunan.
Besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau ini menempatkan Kabupaten Bojonegoro pada peringkat 83 di Pulau Jawa. Secara regional di Jawa Timur, kabupaten ini berada di urutan 19. Sementara secara nasional, Kabupaten Bojonegoro menduduki peringkat 376.
Berdasarkan data BPS, terdapat beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Timur dengan pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang lebih tinggi pada 2024. Kabupaten Gresik mencatatkan nilai tertinggi yaitu Rp 168.530, diikuti Kabupaten Sumenep Rp 163.113 dan Kabupaten Sidoarjo Rp 159.821. Pertumbuhan tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya dialami Kabupaten Kediri (13.5%), Kabupaten Madiun (15.4%), dan Kabupaten Bondowoso (9.7%).
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Maluku Utara Periode 2018-2023)
Kota Surabaya
Pada 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Surabaya mencapai Rp 2.602.451. Angka ini tumbuh 32.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tercatat Rp 1.061.445, tumbuh 29.6%. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur, Kota Surabaya menduduki peringkat pertama.
Kota Malang
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Malang pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 1.954.918, mengalami kenaikan 4.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, berbeda dengan total pengeluaran, pengeluaran untuk bukan makanan mengalami pertumbuhan yang lebih signifikan, mencapai 4.5% menjadi Rp 1.216.228. Meskipun demikian, peringkat Kota Malang berada di urutan keempat se-Jawa Timur untuk total pengeluaran per kapita.
Kota Madiun
Kota Madiun menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dalam pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan pada tahun 2024, mencapai Rp 1.192.091. Pertumbuhan ini mencapai 15.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 2.043.693, menempatkan Kota Madiun pada peringkat kedua se-Jawa Timur.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp 1.959.255 pada 2024, meningkat 15.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk bukan makanan juga mengalami pertumbuhan yang solid, mencapai Rp 1.077.404 atau naik 14.7%. Secara keseluruhan, Kabupaten Sidoarjo berada di peringkat ketiga dalam hal pengeluaran per kapita di Jawa Timur.