Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kota Bandar Lampung pada tahun 2024 adalah sebesar Rp127.186 per kapita per bulan.
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 5.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun terjadi penurunan, pengeluaran untuk rokok dan tembakau ini masih cukup besar jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yaitu Rp414.372, pengeluaran untuk makanan jadi Rp255.139, juga dibandingkan dengan pengeluaran untuk kebutuhan perawatan Rp76.208 per bulan.
(Baca: Jumlah Penduduk Pengangguran di Perkotaan Periode 2015-2024)
Secara historis, pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau di Kota Bandar Lampung terjadi pada tahun 2022, mencapai Rp150.634 per kapita per bulan. Setelah itu, terjadi penurunan pada tahun 2023 dan berlanjut hingga tahun 2024. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2021 dengan 19.5%.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain se-Provinsi Lampung, Kota Bandar Lampung berada pada urutan ke-8 dalam hal besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau tahun 2024. Kabupaten Pesisir Barat menempati urutan pertama dengan nilai pengeluaran tertinggi. Secara nasional, Kota Bandar Lampung berada di peringkat 284 dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Berikut perbandingan pengeluaran rokok dan tembakau dengan beberapa kabupaten/kota lain di Lampung tahun 2024: Kabupaten Pesisir Barat: Rp172.692 (pertumbuhan 32.9% dibandingkan tahun sebelumnya, peringkat 1 se-Provinsi Lampung). Kabupaten Lampung Barat: Rp140.886 (pertumbuhan 25.7%, peringkat 2). Kabupaten Tulang Bawang Barat: Rp139.903 (pertumbuhan -2.7%, peringkat 3). Kabupaten Lampung Selatan: Rp138.382 (pertumbuhan 3.2%, peringkat 4). Kabupaten Mesuji: Rp132.755 (pertumbuhan 1.6%, peringkat 5).
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Manggarai Barat pada 2024)
Kota Metro
BPS mencatat bahwa rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Metro pada tahun 2024 adalah Rp852.148, mengalami pertumbuhan 0.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menempatkan Kota Metro pada peringkat pertama se-Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung untuk kategori ini. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan adalah Rp784.835 atau berada pada ranking 2 tertinggi di Provinsi Lampung.
Kabupaten Pesisir Barat
Berdasarkan data, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Pesisir Barat mencapai Rp822.116 pada tahun 2024, menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 51.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan angka ini, Kabupaten Pesisir Barat menduduki peringkat tertinggi se-Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung dalam kategori ini. Pertumbuhan yang tinggi ini menunjukkan adanya peningkatan konsumsi makanan di wilayah tersebut dibandingkan dengan tahun sebelumnya, juga pengeluaran bukan makanan mencapai Rp614.720 dan menempati posisi kedua tertinggi di tingkat kabupaten/kota di Lampung, memperlihatkan peningkatan yang luar biasa sebesar 46.2%.
Kabupaten Mesuji
Kabupaten Mesuji mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp551.555 pada tahun 2024, meningkat 6.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menempatkan Kabupaten Mesuji pada peringkat ketiga se-Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung untuk kategori ini. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan adalah Rp631.430 atau berada pada ranking 8 tertinggi di Provinsi Lampung.
Kabupaten Tulang Bawang Barat
BPS mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Tulang Bawang Barat sebesar Rp547.813 pada tahun 2024, meningkat 19.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menempatkan kabupaten ini pada urutan keempat se-Provinsi Lampung. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan adalah Rp616.016 atau berada pada ranking 10 tertinggi di Provinsi Lampung.