Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kota Jambi mencapai Rp146.654 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 2,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun demikian, pengeluaran untuk rokok dan tembakau masih menjadi bagian signifikan dari pengeluaran masyarakat Kota Jambi. Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp498.315, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai 29,4% dari total pengeluaran. Pengeluaran ini bahkan lebih besar dari pengeluaran untuk kecantikan (Rp72.165) dan hampir separuh dari pengeluaran untuk makanan jadi (Rp316.018).
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi Kab. Batu Bara | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kota Jambi cenderung fluktuatif. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp115.524, kemudian naik menjadi Rp118.787 pada tahun 2019, sebelum kemudian sedikit turun menjadi Rp114.897 pada tahun 2020. Anomali terjadi pada tahun 2021, ketika pengeluaran melonjak tajam sebesar 25,1% menjadi Rp143.696. Setelah itu, pengeluaran sempat turun sedikit pada tahun 2022 menjadi Rp133.955, sebelum kembali naik menjadi Rp150.545 pada tahun 2023 dan kemudian sedikit turun lagi di tahun 2024.
Secara peringkat, pada tahun 2024, Kota Jambi menempati urutan ke-7 dari 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi dalam hal besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau. Secara nasional, Kota Jambi berada di peringkat 153. Di tingkat pulau Sumatera, Kota Jambi menduduki peringkat 62.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Yaman 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Jambi pada tahun 2024, Kabupaten Bungo memiliki pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau, yaitu sebesar Rp186.525, diikuti oleh Kabupaten Muaro Jambi (Rp174.623) dan Kabupaten Kerinci (Rp163.721). Pertumbuhan pengeluaran tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya terjadi di Kabupaten Bungo, yaitu sebesar 14,6%. Sementara itu, Kabupaten Batang Hari mengalami penurunan pengeluaran terbesar, yaitu sebesar 18,6%.
Kota Sungai Penuh
BPS mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Sungai Penuh pada tahun 2024 mencapai Rp738.989, tumbuh 11,5% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp662.641,15. Pertumbuhan ini menempatkan Kota Sungai Penuh pada peringkat pertama se-Provinsi Jambi untuk indikator ini. Sementara, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di kota ini mencapai Rp787.919, meningkat 14,1% dari tahun sebelumnya. Dengan capaian ini, Kota Sungai Penuh menduduki peringkat ketiga se-Provinsi Jambi untuk pengeluaran makanan. Untuk total pengeluaran (makanan dan bukan makanan), Kota Sungai Penuh berada di peringkat kedua dengan nilai Rp1.526.908, mengalami penurunan tipis 4,2% dari tahun sebelumnya.
Kabupaten Kerinci
Kabupaten Kerinci menunjukkan peningkatan signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai Rp687.483 pada tahun 2024, melonjak 19% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini membawa Kerinci menduduki peringkat kedua se-Provinsi Jambi untuk indikator tersebut. Sementara pengeluaran untuk makanan tercatat Rp770.724, dengan pertumbuhan yang lebih moderat sebesar 3,6%. Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) di Kerinci mencapai Rp1.458.207, namun mengalami penurunan tipis sebesar 1,9% dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat ketiga di provinsi.
Kabupaten Bungo
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Bungo pada tahun 2024 mengalami pertumbuhan signifikan, mencapai Rp874.411, melonjak 31,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menempatkan Kabupaten Bungo pada peringkat pertama se-Provinsi Jambi untuk indikator ini. Untuk pengeluaran bukan makanan, tercatat Rp679.372, tumbuh 9,3%. Total pengeluaran (makanan dan bukan makanan) di Bungo mencapai Rp1.553.783, tumbuh 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Bungo menduduki peringkat pertama untuk kategori ini.
Kabupaten Batang Hari
Kabupaten Batang Hari menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi pada rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai Rp635.499 pada tahun 2024, melonjak 37,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Batang Hari pada peringkat keempat se-Provinsi Jambi untuk indikator ini. Pengeluaran untuk makanan tercatat Rp702.928, tumbuh 17,6%. Total pengeluaran (makanan dan bukan makanan) di Batang Hari mencapai Rp1.338.427, mengalami penurunan sebesar 12,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun demikian, Batang Hari tetap berada di peringkat keenam untuk total pengeluaran.