Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Banjarnegara pada 2024 adalah Rp89.727 per kapita per bulan.
Angka ini mengalami penurunan sebesar 14,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menjadi anomali, mengingat dalam lima tahun terakhir, pengeluaran untuk rokok dan tembakau cenderung meningkat. Pengeluaran tertinggi terjadi pada 2023, mencapai Rp104.474 per kapita per bulan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Bali 2015 - 2024)
Meskipun terjadi penurunan di tahun terakhir, pengeluaran untuk rokok dan tembakau masih menjadi bagian signifikan dari total pengeluaran masyarakat Banjarnegara. Dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp171.470, maka pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai 52,33 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan (Rp23.168) atau perawatan (Rp36.577).
Secara peringkat, Kabupaten Banjarnegara berada di urutan ke-32 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam hal pengeluaran untuk rokok dan tembakau. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Banjarnegara lebih rendah dari Kabupaten Pati (Rp151.356), Kabupaten Rembang (Rp146.365), dan Kabupaten Demak (Rp142.988). Namun, lebih tinggi dari Kabupaten Wonosobo (Rp86.353), Kabupaten Kebumen (Rp79.261), dan Kabupaten Temanggung (Rp68.797).
Kabupaten Pati mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau dengan nilai Rp151.356 dan mengalami penurunan sebesar 5,8 persen. Kabupaten Rembang berada di urutan kedua dengan Rp146.365 dan mengalami pertumbuhan 4,9 persen. Kabupaten Demak berada di urutan ketiga dengan Rp142.988 dan mengalami penurunan 1,3 persen. Kota Semarang mengalami pertumbuhan tertinggi 16,6 persen dengan nilai pengeluaran Rp136.682. Kabupaten Sragen mengalami penurunan 1,4 persen dengan nilai pengeluaran Rp135.798.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Aneka Barang dan Jasa di Kab. Aceh Barat Daya 2018 - 2024)
Kota Semarang
Kota Semarang menduduki peringkat pertama dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.322.997 pada 2024, meningkat 12,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.237.782, menunjukkan pertumbuhan 14,3 persen. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp914.785, meningkat 14,7 persen.
Kota Salatiga
Kota Salatiga menempati posisi kedua dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.315.195 pada 2024, mengalami penurunan 14,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.126.512, menunjukkan penurunan 10,9 persen. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp811.317, mengalami penurunan 5,5 persen. Kota Salatiga berada di urutan kedua dalam pengeluaran total, tetapi mengalami kontraksi yang cukup signifikan di berbagai sektor.
Kota Magelang
Kota Magelang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp980.996 pada 2024, meningkat tipis 1,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.670.216, yang stabil tanpa pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp689.220, mengalami penurunan 6,6 persen. Secara keseluruhan, Kota Magelang menunjukkan stabilitas dalam pengeluaran.
Kota Surakarta
Kota Surakarta menunjukkan angka rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp942.391 pada 2024, menurun 3,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.702.178, menunjukkan penurunan 12,4 persen. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp759.788, mengalami sedikit penurunan 0,9 persen. Kota Surakarta mengalami penurunan dalam pengeluaran makanan dan non-makanan, menempati posisi ketiga dalam total pengeluaran.