Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Pagi Hari Diperdagangkan US$ 16.360 per Ton (Jumat, 19 Juli 2024)

1
Agus Dwi Darmawan 22/07/2024 10:37 WIB
Image Loader
Memuat...
Harga Komoditas Nikel untuk Tiga Bulan Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

56964 mencatat harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan pada hari ini turun 0,85 persen menuju level US$ 16.360 per ton. Penurunan harga ini termasuk yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata pergerakan harga dalam sepekan terakhir.

(Baca: Harga Pangan Hari Ini Wilayah Aceh: Harga Garam, Telur dan Bawang Naik)

Harga komoditas nikel mengalami lonjakan tertinggi minggu ini pada Selasa, 16 Juli 2024 sebesar 0,15 persen. mengalami pelemahan turun 2,62 persen dibandingkan posisi awal tahun.

Kondisi saat ini serupa dengan pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam tiga hari terakhir yang sedang dalam tren menyusut.

Seminggu terakhir, pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan tumbuh -4,22 persen dengan rata-rata harga transaksi harian adalah US$ 16.690 per ton. Alhasil sepanjang 2024, harga komoditas nikel telah menyusut -2,62 persen dari posisi awal tahun yang berada di level US$ 16.800 per ton. Bahkan dari harga tertingginya tahun ini di US$ 21.650 per ton, harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan telah turun 24.43 persen.

Secara tahunan, rata-rata perdagangan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam lima tahun terakhir dalam tren naik. Sementara itu, untuk pantauan harga secara bulanan, transaksi dalam 12 bulan terakhir cenderung menyusut. Tertinggi, harga rata-rata bulanan komoditas komoditas nikel pernah tercatat yakni pada Agustus 2023 diharga US$ 20,73 ribu per ton.

(Baca: Harga Karet Tsr20 Pagi Hari Diperdagangkan US$ 162,7 per 100 Kg (Jumat, 19 Juli 2024))

Melansir berita Katadata sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memproyeksikan nilai ekspor turunan nikel dapat mencapai US$60 miliar atau sekitar Rp927,84 triliun pada 2025. Hal tersebut disebabkan oleh hilirisasi nikel menjadi mobil listrik atau EV. Pada 2022, nilai ekspor nikel dan turunannya mencapai US$ 34,28 miliar atau Rp 530,1 triliun.

Data Populer

Lihat Semua