PT Astra International Tbk (ASII) mencatat laba bersih sebesar Rp25,69 triliun pada sembilan bulan pertama 2023.
Perolehan laba bersih itu meningkat 10% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) sebesar Rp23,33 triliun.
Sejalan dengan peningkatan laba, pendapatan bersih perusahaan multinasional ini juga meningkat. Pada September 2023 tercatat sebesar Rp240,91 triliun, naik 8,83% (yoy) dari sebelumnya Rp221,35 triliun.
Adapun beban pokok pendapatan sebesar Rp187,32 triliun, naik 10,14% (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp170,07 triliun.
Keuntungan ASII ditopang oleh sejumlah segmen. Melansir Katadata, berikut perolehan laba dari sejumlah segmen Astra International per September 2023:
Kelompok otomotif mengantongi laba sebesar Rp9,2 triliun, meningkat 35% (yoy). Peningkatan laba seiring dengan naiknya volume penjualan. Penjualan mobil Astra meningkat 2% menjadi 421 ribu unit dengan pangsa pasar yang meningkat dari 55% menjadi 56%.
Sementara itu penjualan sepeda motor Astra, Honda, meningkat 39% menjadi 3,7 juta unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada tahun lalu, terdapat kendala produksi akibat masalah ketersediaan semikonduktor yang berdampak pada bisnis.
Dalam keterangannya, bisnis komponen otomotif dengan kepemilikan 80% Astra Otoparts mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 58% menjadi Rp1,3 triliun pada sembilan bulan pertama 2023.
Laba bersih divisi jasa keuangan grup meningkat 33% menjadi Rp5,9 triliun hingga September 2023. Kenaikan dipicu oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dan asuransi umum.
- Alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi
Keuntungan bersih dari segmen ini mencapai Rp9,4 triliun pada sembilan bulan pertama 2023. Laba ini turun 1% (yoy) yang disebabkan merendahnya kontribusi dari bisnis pertambangan batu bara dan emas.
Divisi agribisnis grup mengantongi laba bersih Rp638 miliar hingga September 2023, turun 34% (yoy). Penyebab utama harga minyak kelapa sawit (CPO) yang rendah.
ASII mencatatkan laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), yang 79,7% sahamnya dimiliki perseroan, turun sebesar 34% menjadi Rp801 miliar. Volume penjualan CPO dan produk turunannya meningkat 18% menjadi 1,3 juta ton. Harga CPO menurun 16% menjadi Rp 11,153 per kilogram.
Kelompok teknologi informasi grup PT Astra Graphia Tbk (ASGR), yang 76,9% sahamnya dimiliki perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 96% menjadi Rp96 miliar. Pemicu utamanya peningkatan marjin usaha dan pendapatan.
Dari laporan keuangannya, ASII tercatat menyimpan aset sebesar Rp442,97 triliun, naik 7,18% (yoy) yang sebelumnya mencapai Rp413,29 triliun. Adapun liabilitasnya mencapai Rp204 triliun dan ekuitasnya sebesar Rp238,96 triliun per September 2023.
(Baca juga: Penjualan Mobil Astra Merosot 7,9% pada Januari 2023)