Saham-saham yang unggulan dan likuid diperdagangkan di pasar dan masuk dalam indeks LQ45 pada 2014 memberikan keuntungan lebih besar pada investor dibandingkan dengan saham lainnya. Hal ini dapat terlihat dari pertumbuhan indeks LQ45 sepanjang 2014 lebih tinggi dibandinkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Jakarta Islamic Index (JII).
Pada saat bursa domestik mengalami koreksi, indeks LQ45 juga turun lebih rendah dibandingkan dengan IHSG dan JII. Ini mengindikasikan bahwa para investor tetap bertahan berinvestasi pada saham unggulan yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45 disaat bursa mengalami fluktuasi sepanjang tahun lalu. Saham-saham LQ45 tetap menjadi pilihan utama para pemodal.
Namun, sepanjang triwulan pertama 2016, kenaikan saham-saham syariah yang masuk dalam perhitungan JII naik lebih tinggi dibandingkan IHSG maupun LQ45. Hingga akhir Maret 2016, indeks JII naik 8,2 persen, LQ45 menguat 6,1 persen dan indeks gabungan hanya naik 5,5 persen.