Para investor mulai was-was menjelang rapat bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) pada Kamis, 23 September 2021. Mereka pun melakukan aksi ambil untung dengan melepas portofolionya di pasar surat utang domestik.
Sebaliknya, keputusan Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan (BI 7-Day Reverse Repo Rate/BI7DRR) sebesar 3,5% telah sesuai ekspektasi pasar. Hal tersebut pun tak berpengaruh banyak terhadap pasar finansial dalam negeri.
Hal tersebut membuat harga obligasi di pasar surat utang domestik mengalami penurunan, sedangkan imbal hasilnya naik. Berdasarkan laman Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), Indeks Obligasi Komposit (Indonesia Composite Bond Index/ICBI) ditutup turun 0,5649 poin (0,17%) di level 328,2297 pada Selasa, 21 September 2021.
Rinciannya, Indeks Obligasi Komposit Harga Bersih (INDOBeX Composite Clean Price) ditutup turun 0,2346 poin (0,19%) ke level 120,9212. Sementara Indeks Komposit Yield Efektif (INDOBeX Effective Yield) naik 0,0346 poin (0,6%) menjadi 5,8545.
Indeks Obligasi Pemerintah Total Keuntungan (INDOBeX Government Total Return) ditutup turun 0,5829 poin (0,18%) ke posisi 321,9079. Demikian pula Indeks Obligasi Korporasi Total Keuntungan (INDOBeX Corporate Total Return) terkoreksi 0,1705 poin (0,05%) ke posisi 358,5537.
Adapun, nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat Rp 5 per dolar AS (0,04%) ke level Rp 14.237,5/US$ pada hari ini. Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 15,56 poin (0,26%) di level 6.060,76.
(Baca: Indeks Obligasi Komposit Hari Ini Ditutup Naik Tipis ke Level 328,79 (Senin, 20/9))