Ketegangan antara Rusia dan Ukraina masih menjadi perhatian para investor. Di tengah memanaskan geopolitik di kawasan Eropa tersebut uang kripto justru bergerak naik. Mata uang kripto berkapitalisasi besar seperti Bitcoin, Solana, maupun Ethereum ditransaksikan di zona hijau pada perdagangan hari ini.
Ancaman invasi militer Rusia ke Ukraina membuat harga komoditas seperti minyak mentah dan emas bergerak naik. Sebagian investor mencoba melakukan pembelian komoditas sebagai aset lindung nilai jika terjadi serangan militer Rusia ke Ukraina. Langkah tersebut juga sebagai antisipasi tingginya laju inflasi di Amerika Serikat.
Kondisi di pasar investasi konvensional tersebut mampu memicu kenaikan harga-harga aset kripto pada perdagangan hari ini. Dari laman Coinbase, pasar uang kripto mencatat kenaikan 4,67% sepanjang 24 jam terakhir.
Solana memimpin kenaikan uang kripto berkapitalisasi pasar besar
Mata uang kripto Solana (SOL) ditransaksikan naik 9,48% menjadi Rp 1,45 juta per koin pada perdagangan Selasa, 15 Februari 2021, hingga pukul 8:28 WIB. Kenaikan tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan dengan mata uang kripto berkapitalisasi besar lainnya.
Aset kripto berkapitalisasi besar yang mencatat kenaikan tertinggi berikutnya adalah Avalanche (AVAX), yakni sebesar 8,9% menjadi Rp 1,2 juta per koin. Kemudian Terra (LUNA) yang naik 5,47% menjadi Rp 788,15 ribu per koin, Ethereum (ETH) naik 5,14% menjadi Rp 43,15 juta per koin, dan Cardano (ADA) naik 4,84% menjadi Rp 15,41 ribu per koin.
Setelahnya ada Binance Coin, mata uang kripto yang berkode BNB tersebut pada hari naik 4,66% menjadi Rp 5,89 jua per koin. Kemudian XRP (XRP) harganya naik 3,87% menjadi Rp 11,78 ribu per koin.
Berikutnya, Bitcoin naik 3,5% menjadi Rp menjadi Rp 620,69 juta per koin, serta Dogecoin (DOGE) naik 2,03% menjadi Rp 2,12 ribu per koin. Sedangkan Tether (USDT) mengalami koreksi 0,53% menjadi Rp 14,28 ribu per koin.
(Baca: Berinvestasi Uang Kripto Berisiko Tinggi, Ini Buktinya!)