Menguatnya nilai tukar rupiah mampu mendorong kenaikan harga-harga obligasi, baik milik pemerintah maupun korporasi. Mengutip laman Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), Indeks Obligasi Komposit (Indonesia Composite Bond Index/ICBI) ditutup naik 0,3983 poin atau 0,12% ke level 324,3749 pada perdagangan Selasa, 3 Agustus 2021.
Rinciannya, Indeks Harga Bersih (INDOBeX Composite Clean Price) naik 0,1276 atau 0,11% ke posisi 120,6024. Sementara, Indeks Yield Efektif (INDOBeX Composite Effective Yield) turun 0,0218 poin atau 0,37% menjadi 5,9138.
Indeks Obligasi Pemerintah Total Keuntungan (INDOBeX Government Total Return) ditutup naik 0,4036 poin atau 0,13% ke posisi 318,1334 dari penutupan sehari sebelumnya. Demikian pula Indeks Obligasi Korporasi Total Keuntungan (INDOBeX Corporate Total Return) naik 0,2421 poin atau 0,07% ke posisi 354,2179.
Harga obligasi pemerintah seri FR0086 (tenor 4,7 tahun) naik dari 101,55% menjadi 101,80% pada hari ini. Sedangkan imbal hasilnya (yield) turun dari 5,1229% menjadi 5,0626%.
Obligasi pemerintah seri FR0087 (tenor 9,54 tahun) juga mengalami kenaikan harga dari 101,6250% menjadi 101,8750%. Sementara, imbal hasilnya turun dari 6,2705% menjadi 6,2357%.
Menurut data Bloomberg, nilai tukar rupiah terapresiasi Rp 80,5 per dolar Amerika Serikat (AS) ke posisi 14,342 per dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini. Demikian pula Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 34,03 poin atau 0,56% ke level 6.130,57.