Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menetapkan kupon atau imbal hasil Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI021 sebesar 4,9% per tahun, pada Kamis, 20 Januari 2022.
Dengan imbal hasil 4,9%, ORI021 masih menarik untuk menjadi portofolio investasi. Selain imbal hasilnya lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga deposito Bank BUMN maupun beberapa bank swasta nasional, pajak obligasi juga lebih rendah. Sebagai informasi, pajak obligasi saat ini hanya 10%, sedangkan pajak deposito sebesar 20%.
Imbal hasil ORI021 juga lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga acuan BI-7 Days Reserve Repo Rate sebesar 3,5% per tahun. Selisih bunganya sebesar 140 basis points (bps).
Surat Berharga Negara ORI021 akan mulai ditawarkan mulai 24 Januari-17 Februari 2020. Jenis kupon ORI021 tetap (fixed rate) sebesar 4,9% dan akan jatuh tempo pada Januari 2025.
Beberapa bank swasta yang telah bertransformasi menjadi bank digital mulai menawarkan alternatif investasi dalam fitur aplikasinya untuk membidik investor dari kalangan anak muda. Beberapa situs investasi juga telah menawarkan portofolio investasinya, baik dalam bentuk saham, reksadana, obligasi, transaksi komoditas, valuta asing hingga mata uang kripto.
(Baca: Obligasi Pemerintah Indonesia Masih Menarik?)