Harga emas dunia bergerak melemah pada kuartal III 2023. Menurut data Bank Dunia, pada Juli 2023 rata-rata harga emas 99,5% (fine gold) London Fix Afternoon Price masih di level US$1.951/troy ons.
Kemudian pada Agustus 2023 harganya turun 1,7% (month-on-month/mom) menjadi US$1.918/troy ons, dan pada September 2023 turun lagi 0,1% (mom) ke US$1.915/troy ons.
Kendati melemah, harga emas yang diterbitkan London Bullion Market Association (LBMA) ini masih tinggi jika dilihat dalam rentang waktu lebih panjang.
Rata-rata harga emas pada September 2023 masih lebih tinggi sekitar 14% dibanding September tahun lalu (year-on-year/yoy).
Harganya juga masih lebih mahal sekitar 60% dibanding lima tahun sebelumnya, yang hanya US$1.198/troy ons pada September 2018. Hal ini memperlihatkan, meski ada fluktuasi, harga emas cenderung meningkat dalam jangka panjang.
Adapun dalam laporan Commodity Markets Outlook edisi April 2023, Bank Dunia memproyeksikan harga emas pada 2023 secara umum lebih baik dibanding tahun lalu.
"Harga emas diperkirakan mencapai rata-rata US$1.900/troy ons pada 2023, sekitar 6% lebih tinggi dibanding 2022," kata Bank Dunia dalam laporannya.
Kendati proyeksinya bagus, Bank Dunia menilai harga emas tetap berpotensi mengalami volatilitas, mengingat tingginya ketidakpastian ekonomi dan belum stabilnya kondisi geopolitik di berbagai wilayah.
Dalam laporan Commodity Markets Outlook edisi April 2023, Bank Dunia juga memprediksi harga emas akan turun menjadi rata-rata US$1.750/troy ons pada 2024.
"Pada 2024 harga emas diproyeksikan turun 8%, seiring dengan pemulihan ekonomi global dan meredanya tekanan inflasi," kata Bank Dunia.
"Dalam jangka panjang, laju inflasi dan tingkat suku bunga akan menjadi faktor kunci yang mempengaruhi harga emas," lanjutnya.
(Baca: Bank Dunia Prediksi Harga Emas Naik pada 2023, Turun pada 2024)