Dalam laporan Commodity Markets Outlook edisi April 2023, Bank Dunia memproyeksikan harga emas bakal naik tahun ini.
"Harga emas diperkirakan mencapai rata-rata USD 1.900 per troy ons pada 2023, sekitar 6% lebih tinggi dibanding 2022," kata Bank Dunia dalam laporannya.
Menurut Bank Dunia, peningkatan harga emas tahun ini dipengaruhi oleh melemahnya nilai dolar Amerika Serikat, laju inflasi tinggi, serta perang Rusia-Ukraina yang terus berlanjut.
Hal itu diasumsikan bakal mendorong investor untuk membeli emas, instrumen investasi yang dianggap berisiko rendah atau safe-haven.
"Harga emas pada Maret 2023 sudah 51% lebih tinggi dari rata-rata harga tahun 2015-2019," kata Bank Dunia.
(Baca: Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Masuk Daftar)
Kendati proyeksinya bagus, Bank Dunia menilai harga emas tetap berpotensi mengalami volatilitas, mengingat tingginya ketidakpastian ekonomi dan situasi geopolitik yang belum stabil.
Bank Dunia juga memprediksi harga emas akan turun menjadi rata-rata USD 1.750 per troy ons pada 2024, seperti terlihat pada grafik di atas.
"Pada 2024 harga emas diproyeksikan turun 8%, seiring dengan pemulihan ekonomi global dan meredanya tekanan inflasi," kata mereka.
"Dalam jangka panjang, laju inflasi dan tingkat suku bunga akan menjadi faktor kunci yang mempengaruhi harga emas," lanjutnya.
(Baca: Indonesia Termasuk Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia)