Utang luar negeri pemerintah dan Bank Indonesia (BI) pada akhir Juni 2018 mencapai US$ 179,73 miliar atau sekitar Rp 2.659,98 triliun. Berdasarkan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia, jumlah tersebut turun US$ 4,96 miliar dari level tertingginya di US$ 184,69 miliar yang dicatat pada Maret. Nilai utang luar negeri pemerintah mencapai 50,52% dari total utang luar negeri Indonesia yang mencapai US$ 355,74 miliar.
Sementara pembayaran utang luar negeri sepanjang semester pertama 2018 mencapai US$ 6,48 miliar. Angka tersebut terdiri atas pembayaran pokok US$ 4,39 miliar dan bunga US$ 2,08 miliar. Jika dirata-rata pembayaran utang luar negeri pemerintah dan bank sentral mencapai US$ 8,6 miliar atau sekitar Rp 127 triliun/tahun.
Salah satu penyebab turunnya cadangan devisa BI sepanjang tahun ini adalah untuk pembayaran utang luar negeri dan untuk membiayai impor. Namun, yang terbesar adalah untuk menjaga rupiah agar tidak jatuh terlalu dalam. Meskipun turun, cadangan devisa BI masih cukup untuk membiayai 6,6 impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Artinya masih di atas standar internasional, yakni sebanyak 3 bulan.