Posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir tahun 2021 mencapai US$415,1 miliar.
Menurut catatan Bank Indonesia (BI), posisi utang ini turun dibandingkan akhir kuartal III-2021. Begitu juga jika dihitung secara tahunan (year-on-year/yoy), posisi ULN kuartal IV-2021 turun 0,4% jika dibandingkan kuartal IV-2020.
Adapun BI menyebut penurunan ULN ini disebabkan oleh penurunan posisi ULN pemerintah dan swasta.
ULN Pemerintah US$200,2 Miliar
Secara rinci, ULN pemerintah turun dari US$206,37 miliar pada kuartal IV-2020 menjadi US$200,2 miliar pada kuartal IV-2021. ULN pemerintah terkontraksi 3% (yoy) setelah sempat tumbuh 4,1% (yoy) pada kuartal III-2021.
BI mencatat, penurunan ULN pemerintah terjadi seiring dengan adanya beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo, serta pelunasan sebagian pokok pinjaman pada kuartal IV-2021.
Di samping itu, volatilitas di pasar keuangan global yang cenderung tinggi turut berpengaruh pada perpindahan investasi dari SBN ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN.
ULN Swasta US$205,87 Miliar
Sementara itu posisi ULN swasta turun secara tahunan dari US$207,69 miliar pada kuartal IV-2020 menjadi US$205,87 miliar pada kuartal IV-2021.
Utang swasta terkontraksi 0,9% (yoy) setelah tumbuh 0,6% (yoy) dari kuartal sebelumnya, sejalan dengan pembayaran neto pinjaman dan utang lainnya selama periode kuartal IV 2021.
Menurut BI, perkembangan tersebut disebabkan oleh semakin dalamnya kontraksi ULN lembaga keuangan menjadi 4,2% (yoy), dari kontraksi kuartal sebelumnya 2,7% (yoy), serta kontraksi ULN korporasi bukan lembaga keuangan menjadi sekitar 0,01% setelah tumbuh 1,5% (yoy) pada kuartal III 2021.
Rasio Utang terhadap PDB 35%
BI menilai struktur ULN Indonesia pada kuartal IV-2021 tetap sehat karena rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tetap berada di kisaran 35%, menurun dibandingkan dengan rasio pada kuartal sebelumnya sebesar 37%.
Selain itu, struktur ULN Indonesia dinilai tetap sehat karena didominasi oleh ULN berjangka panjang. Pangsanya tercatat mencapai 88,3% dari total ULN.
(Baca Juga: RI Masuk Daftar 10 Negara Menengah ke Bawah dengan Utang Luar Negeri Terbesar)