PT Nippon Indosari Corpindo Tbk berhasil mencetak laba Rp 209,74 miliar hingga kuartal III-2021. Capaian tersebut tumbuh 64,9% dibanding tahun sebelumnya Rp 127,19 miliar (year on year/yoy).
Meskipun mencatat pertumbuhan, tetapi laba produsen Sari Roti tersebut masih di bawah capaian sebelum terjadi pandemi Covid-19. Sepanjang periode Januari-September 2019, emiten produsen roti tersebut mampu meraih laba Rp 211,71 miliar.
Pertumbuhan laba emiten yang berkode ROTI tersebut ditopang oleh turunnya beban usaha sebesar 13,61% sepanjang periode Januari-September 2021 (yoy). Sedangkan, penjualan produsen Sari Roti tersebut justru turun tipis 0,22% (yoy) menjadi Rp 2,43 triliun hingga kuartal III tahun ini.
Aset ROTI sepanjang periode Januari-September 2021 menyusut 4,35% menjadi Rp 4,26 triliun dari posisi akhir 2020 (year to date/ytd). Penyusutan aset tersebut seiring turunnya ekuitas sebesar 8,53% (ytd) menjadi Rp 2,95 triliun pada akhir kuartal III-2021. Sedangkan, kewajiban produsen roti tersebut justru meningkat 6,68% (ytd) menjadi Rp 1,31 triliun pada akhir September 2021.
Membaiknya kinerja keuangan produsen Sari Roti diikuti pula oleh kinerja sahamnya di bursa. Harga saham emiten dengan kode ROTI ditutup di level Rp 1.345 per unit pada perdagangan Kamis, 28 Oktober 2021. Harga tersebut naik 6,29% dibanding posisi akhir Desember tahun lalu (ytd).