Selama periode Januari-September 2025, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN membukukan pendapatan bunga bersih Rp12,76 triliun.
Pendapatan emiten berkode BBTN ini melonjak 43,5% dibanding Januari-September tahun lalu (year-on-year/yoy).
Seiring dengan itu, laba bersih BTN sampai akhir kuartal III 2025 naik 10,6% (yoy) menjadi Rp2,3 triliun, seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Bunga Kredit UMKM di Bank BUMN Lebih Tinggi dari Rata-rata Bank Lain)
"BTN kembali membukukan laba bersih pada kuartal III 2025 berkat konsistensi kami menjaga pertumbuhan bisnis, terutama di pembiayaan sektor perumahan dan transaksi keuangan yang beragam," kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam siaran pers, Kamis (23/10/2025).
Sampai September 2025, total penyaluran kredit dan pembiayaan BTN tumbuh 7% (yoy) menjadi Rp381,03 triliun.
Penyaluran kredit perumahan yang menjadi fokus utama BTN tumbuh 6,4% (yoy) menjadi Rp322,53 triliun.
Sedangkan kredit non-perumahan tumbuh 10,7% (yoy) menjadi Rp58,49 triliun.
Pertumbuhan kredit perumahan BTN terutama ditopang oleh penyaluran KPR subsidi atau FLPP, yang naik 8% (yoy) menjadi Rp186,58 triliun.
Sedangkan KPR non-subsidi tumbuh 7,3% (yoy) menjadi Rp111,33 triliun.
"Keputusan pemerintah yang telah meningkatkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit tahun ini, dan alokasi untuk BTN sebanyak 220.000 unit, menopang pertumbuhan kredit dan pembiayaan subsidi di BTN," kata Nixon.
(Baca: Pendapatan dan Laba BNI Turun pada Kuartal III 2025)