IHSG Masih Menguat di Tengah Penantian Kebijakan The Fed (Selasa, 29 Juli 2025)
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,04% menjadi 7.617,91 pada penutupan perdagangan Selasa (29/7/2025). Penguatan terjadi saat pelaku pasar menanti kebijakan suku bunga The Fed.
"Pelaku pasar menantikan hasil perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, sambil mengantisipasi pengumuman hasil pertemuan kebijakan bank sentral AS The Fed pada Rabu," kata tim riset Phillips Sekuritas Indonesia, dilansir dari Antara, Selasa (29/7/2025).
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, 9 dari 11 sektor saham menguat hari ini. Sektor barang baku memimpin dengan kenaikan 1,75%, diikuti sektor teknologi dan sektor energi yang masing-masing naik 1,30% dan 1,02%.
Sementara dua sektor melemah, yaitu sektor keuangan dan sektor transportasi yang masing-masing terkoreksi 1,49% dan 1%.
Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham dalam negeri hari ini mencapai 1,74 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 27,08 miliar lembar dengan nilai total transaksi Rp14,28 triliun.
Sebanyak 305 saham ditutup melemah hari ini, lalu 289 saham menguat, dan 208 saham stagnan.
Emiten top gainers hari ini adalah SWID yang terbang 35%, diikuti RUIS dan PGLI yang masing-masing naik 34,76% dan 34,75%.
Di sisi lain, emiten berkode BTEK menjadi top loser setelah ambles 16,67%, disusul SMMA dan HADE yang masing-masing terkoreksi 12,56% dan 12,50%.
Berbeda dengan IHSG, bursa kawasan Asia sore ini cenderung parkir di zona merah. Indeks Nikkei turun 0,79% ke 40.674,55; indeks Hang Seng turun 0,15% ke 25.524,45; indeks Strait Times turun 0,28% ke 4.229,41; sedangkan indeks Shanghai naik 11,77% ke 3.609,71.
(Baca: IHSG Tembus 7.600, Tergolong Kuat di Asia Pasifik (28 Juli 2025))