Rusia merupakan salah satu negara pemilik cadangan sekaligus penghasil minyak terbesar di dunia. Namun, harga minyak Rusia lebih murah dibanding rata-rata harga minyak global.
Mengutip data Bank Dunia, pada Februari 2025 rata-rata harga minyak mentah global (Brent, WTI, dan Dubai) mencapai US$73,82 per barel.
Sedangkan menurut data Investing.com, rata-rata harga minyak mentah Rusia (Urals) pada Februari 2025 hanya US$65,49 per barel.
Harga minyak Rusia juga tercatat selalu lebih murah dari minyak global sejak Maret 2022, seperti terlihat pada grafik.
Menurut Heli Simola, ekonom senior Bank of Finland, hal tersebut dipengaruhi oleh sanksi internasional terhadap Rusia.
"Diskon harga minyak Rusia sebagian disebabkan oleh mekanisme pembatasan harga yang diberlakukan negara-negara Barat," kata Simola dalam artikel Falling oil prices reduce Russia’s budget revenues (5/5/2025).
Sejak Rusia melakukan agresi militer ke Ukraina, negara anggota G7 (Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, Italia, Kanada) dan Uni Eropa menerapkan sanksi internasional berupa pelarangan impor produk Rusia, terutama minyak.
Sanksi tersebut salah satunya diterapkan melalui pembatasan harga. Mulai Desember 2022, perusahaan dari negara anggota G7 dan Uni Eropa tidak diperbolehkan melayani pengiriman minyak Rusia, kecuali jika minyak tersebut dijual dengan harga US$60 per barel atau lebih rendah.
"Kebijakan pembatasan harga ini memungkinkan negara-negara berpendapatan rendah dan menengah untuk membeli minyak, sekaligus mempersulit Rusia membiayai agresi militernya," kata U.S. Department of the Treasury dalam The Price Cap on Russian Oil: A Progress Report (18/5/2023).
Adapun kini Indonesia berencana membeli minyak dari Rusia. Hal ini diungkapkan Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina.
"Ya, kita membuka impor dari mana saja. Kilang Pertamina sudah menyampaikan pernah mengimpor dari Rusia melalui skema tender, ini juga yang akan terus kita lakukan," kata Fadjar, disiarkan CNBCIndonesia.com (17/6/2025).
(Baca: Perang Israel-Iran Picu Kenaikan Harga Minyak Dunia)