Harga saham perusahaan data center PT DCI Indonesia Tbk (DCII) mencapai Rp80.650 pada Jumat (21/2/2025) pukul 09.30 WIB.
Harganya melonjak sekitar 20% dari posisi akhir perdagangan kemarin, dan sudah hampir 200 kali lipat lebih tinggi dari harga initial public offering (IPO) mereka yang hanya Rp420 pada awal 2021.
(Baca: Kapasitas Data Center RI Baru 10% dari Total Kebutuhannya)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan kenaikan harga saham DCII ini sebagai perdagangan di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).
DCII belum memberi penjelasan atas status UMA tersebut. Namun, sebelumnya Otto Toto Sugiri selaku CEO DCII sempat menyebut perusahaannya berpeluang melakukan pemecahan saham atau stock split.
"Sedang kami jajaki (untuk stock split)," kata Otto di sela-sela acara Indonesia Data and Economic Conference (IDE) Katadata 2025, Selasa (18/2/2025).
Adapun menurut Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset, DCII perlu melakukan stock split karena rasio harga saham mereka sudah sangat mahal dan melebihi rata-rata industrinya.
"Jadi memang pertimbangan untuk melaksanakan stock split (DCII) itu juga harus dilakukan untuk meningkatkan likuiditas sahamnya," kata Nafan, disiarkan Katadata.co.id, Jumat (21/2/2025).
(Baca: 10 Sektor Industri yang Paling Membutuhkan AI dan Big Data)