Bursa karbon Indonesia pertama kali diluncurkan pada September 2023 dengan nama Indonesia Carbon Exchange (IDX Carbon).
Selama periode Januari-Desember 2024 IDX Carbon sudah memperdagangkan 413 ribu unit karbon dengan nilai total transaksi Rp19,73 miliar.
Tren nilai transaksi bulanannya dapat dilihat pada grafik di atas.
(Baca: Perkembangan Emisi Gas Rumah Kaca Indonesia 1970-2023)
Unit karbon dijual oleh perusahaan yang memiliki Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK), yakni bukti pengurangan emisi yang telah diukur, diverifikasi, dan dicatat dalam Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim.
Setiap 1 unit karbon dalam SPE-GRK mewakili keberhasilan perusahaan dalam mengurangi atau menyerap emisi gas rumah kaca sebesar 1 ton ekuivalen karbon dioksida (CO2e).
Unit karbon tersebut kemudian dapat dibeli oleh perusahaan lain untuk mewakili kontribusi mereka dalam mengurangi emisi dan memenuhi komitmen carbon neutral atau net-zero emission.
Sampai Desember 2024 IDX Carbon masih memiliki stok 1,35 juta unit karbon yang dapat diperdagangkan atau belum dibeli.
(Baca: Banyak Perusahaan RI Belum Komitmen Net Zero Emission)