Pengelola waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC), PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), kembali mengalami kerugian pada kuartal I-2022. Kendati demikian, nilai rugi bersih menyusut 67,9% menjadi Rp19,73 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp611,46 miliar.
Meski mengalami kerugian, pendapatan perusahaan justru naik pada tiga bulan pertama tahun ini, yakni sebesar Rp1,28 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp1,08 triliun.
Berdasarkan kontribusinya, pendapatan makanan dan minuman menyumbang Rp1,26 triliun pada kuartal I 2022, dari sebelumnya Rp1,06 triliun.
Komisi atas penjualan konsinyasi berkontribusi Rp11,94 miliar, dari sebelumnya Rp12,80 miliar. Sedangkan, jasa layanan antar menyumbang Rp321,94 juta, dari sebelumnya Rp2,48 miliar.
Sementara itu, total aset perusahaan mengalami penyusutan dari Rp3,5 triliun pada kuartal IV 2021 menjadi Rp3,49 triliun pada kuartal I 2022.
Kemudian, total liabilitas turun menjadi Rp2,58 triliun dari sebelumnya Rp2,6 triliun. Adapun, total ekuitas perusahaan turun menjadi Rp914,16 miliar dari sebelumnya Rp919,18 miliar.
Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), penyebab dari kerugian perusahaan salah satunya karena dampak pandemi Covid-19 yang membuat daya beli masyarakat semakin berkurang.
"Melemahnya daya beli pelanggan, dan kebijakan publik yang diberlakukan untuk menahan penyebaran Covid-19 mengakibatkan gangguan operasional yang menyebabkan pemulihan penjualan tidak secepat yang diperkirakan sebelumnya. Akibatnya, perusahaan masih mengalami kerugian bersih," tulis laporan tersebut.
(Baca Juga: Inilah Merek Cepat Saji Terbaik di Indonesia pada 2021, Mana Kesukaanmu?)