IHSG Melemah di Tengah Eskalasi Konflik Ukraina-Rusia (Kamis, 21 November 2024)

1
Nabilah Muhamad 21/11/2024 18:13 WIB
Image Loader
Memuat...
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 21 Oktober-21 November 2024
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,55% ke level 7.140,91 pada penutupan perdagangan Kamis (21/11/2024). Pelemahan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Ukraina-Rusia. 

"Pasar tampaknya dipengaruhi faktor eskalasi konflik Rusia dan Ukraina, yang mana pasar cemas pasca Ukraina meluncurkan rudal jelajah Storm Shadow buatan Inggris ke Rusia," kata tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas, dilansir dari Antara, Kamis (21/11/2024).

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor saham dalam negeri terkoreksi hari ini. Sektor barang konsumen primer turun paling dalam hingga 0,92%, diikuti sektor keuangan dan sektor properti yang masing-masing terkoreksi 0,80% dan 0,77%.

Sedangkan empat sektor lainnya menguat, sektor infrastruktur memimpin dengan kenaikan 0,94%. Lalu sektor kesehatan dan sektor teknologi yang masing-masing naik 0,41% dan 0,27%.

Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,12 juta kali transaksi.

Total saham berpindah tangan mencapai 17 miliar lembar dengan nilai total transaksi Rp9,82 triliun.

Sebanyak 316 saham ditutup melemah hari ini, lalu 244 saham stagnan, dan 231 saham menguat.

Emiten berkode JMAS menjadi top loser hari ini setelah jatuh 8,97%, diikuti BDKR dan MPPA yang masing-masing turun 7,34% dan 6,17%.

Di sisi lain, emiten top gainer hari ini adalah LMPI yang terbang 35%, diikuti KETR dan VICO yang masing-masing naik 34,94% dan 34,83%.

Sejalan dengan IHSG, mayoritas bursa saham Asia sore ini parkir di zona merah. Indeks Nikkei turun 0,85% ke 38.026,2; indeks Hang Seng turun 0,53% ke 19.601,11; indeks Strait Times turun 0,12% ke 3.739,22; sedangkan indeks Shanghai naik tipis 0,07% ke 3.370,4.

(Baca: BI Tahan Suku Bunga, IHSG Ditutup Melemah (Rabu, 20 November 2024))

Editor : Adi Ahdiat

Data Populer

Lihat Semua