PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencetak rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp4,31 triliun pada Januari-September 2024.
Kerugian ini menyusut 54,82% dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp9,54 triliun.
Adapun pendapatan bersih emiten berkode GOTO ini naik 10,95% (yoy) menjadi Rp11,66 triliun.
Nilai transaksi bruto atau gross transaction (GTV) inti GOTO juga meningkat 74% (yoy) menjadi Rp72 triliun. Sementara GTV grup tumbuh 37% (yoy) menjadi Rp137,4 triliun.
Direktur Utama GOTO Patrick Walujo menilai, kinerja kuat perseroan pada kuartal ini sejalan dengan semua lini bisnis yang bergerak optimal.
"Dengan perkembangan positif tersebut, kami juga memperkirakan segmen fintech akan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal selanjutnya, satu tahun lebih cepat dari pedoman sebelumnya," kata Patrick dalam pers rilisnya, Rabu (30/10/2024).
Direktur Keuangan Grup GoTo Simon Ho juga mengatakan bisnis perusahaan berkembang pesat, terutama untuk segmen fintech.
"Kami terus berhati-hari dalam mengelola beban. Hal ini tercermin nyata dalam pertumbuhan top-line dan perbaikan bottom-line, baik di level unit bisnis maupun grup," katanya.
(Baca: Ini Susunan Pemegang Saham GOTO per Juli 2024)