PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) membukukan laba yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp59,82 miliar pada semester I 2024.
Laba bersih itu turun 44,47% (year-on-year/yoy) dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp107,74 miliar.
Sejalan dengan itu, pendapatan usaha Ancol juga susut 1,84% (yoy), dari Rp578,62 pada semester I 2023 menjadi Rp567,95 miliar pada paruh pertama tahun ini.
Penurunan pendapatan ini hampir terjadi pada seluruh segmen penopangnya. Rinciannya, pendapatan dari tiket sebesar Rp401,83 miliar atau terkoreksi 2,63% (yoy).
Selain itu ada pendapatan hotel dan restoran yang juga turun 16,81% (yoy) menjadi Rp37,4 miliar pada semester pertama tahun ini.
Sementara, pendapatan real estat sebesar Rp5,67 miliar serta pendapatan usaha lainnya Rp123,79 miliar atau naik 1,45% secara tahunan (yoy).
Meskipun pendapatan turun, beban pokok dan beban langsung Ancol justru terkeren 8,81% menjadi Rp293,26 miliar pada semester I-2024.
Adapun sampai akhir Juni 2024, total nilai aset PJAA mencapai Rp3,66 triliun, turun 1,99% (yoy) dibanding akhir Desember 2023 yang senilai Rp3,74 triliun.
(Baca: Jadi Objek Wisata Andalan DKI Jakarta, Bagaimana Tren Kunjungan Ancol dalam Satu Dekade Terakhir?)