Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal di Indonesia telah mencapai 11,58 juta investor per Agustus 2023. Jumlah tersebut meningkat 1,4% dari bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) yang sebanyak 11,42 juta investor.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah tersebut naik 21,38% (year-on-year/yoy). Pada Agustus 2022, jumlah investor pasar modal di Tanah Air sebanyak 9,54 juta investor.
Begitu pula dibandingkan Agustus 2021, jumlah investor pasar modal Indonesia naik hampir dua kali lipat pada Agustus 2023.
Berdasarkan gendernya, mayoritas investor pasar modal Indonesia adalah laki-laki, yaitu sebanyak 62,45% dengan nilai aset sebanyak Rp1.156,57 triliun. Sementara, 37,55% sisanya merupakan investor perempuan dengan nilai aset sebanyak Rp303,29 triliun.
(Baca: Jumlah Investor Saham, Reksa Dana, dan SBN Tumbuh Pesat sampai 2022)
Dari segi usia, jumlah investor pasar modal Indonesia dengan kelompok usia di bawah 30 tahun merupakan yang terbanyak per Agustus 2023. Proporsinya mencapai 57,04% dengan nilai aset sebesar Rp50,51 triliun.
Selanjutnya, sebanyak 23,27% investor pasar modal pada kelompok usia 31-40 tahun memiliki nilai aset sebesar Rp112,92 triliun. Kemudian, ada 11,36% investor yang berusia 41-50 tahun dengan aset senilai Rp173,15 triliun.
Adapun kelompok usia 51-60 tahun memiliki proporsi investor pasar modal di Tanah Air sebanyak 5,44% dan investor yang berusia di atas 60 tahun sebanyak 2,88%. Meski proporsi investornya tergolong sedikit, namun kedua kelompok usia ini memiliki nilai aset terbesar yaitu masing-masing mencapai Rp250,59 triliun dan Rp896,44 triliun.
Menurut jenjang pendidikannya, mayoritas investor memiliki pendidikan SMA ke bawah dengan proporsi sebanyak 64,51%. Lalu, diikuti investor dengan pendidikan D3 (6,71%), S1 (26,16%), dan S2 ke atas (2,62%).
Berdasarkan pekerjaannya, mayoritas investor pasar modal di Indonesia bekerja sebagai pegawai negeri, swasta, dan guru (32,82%), disusul pelajar (26,58%), pengusaha (15,38%), ibu rumah tangga (6,64%), dan bidang lainnya (18,58%).
Dari segi wilayahnya, mayoritas investor di pasar modal berdomisili di Jawa (68,89%), diikuti Sumatra (16,71%), Kalimantan (5,27%), Sulawesi (4,77%), Bali dan Nusa Tenggara (3,47%), sedangkan Maluku dan Papua paling sedikit (1,09%).
(Baca: Emiten Kerap Bertambah, BEI Bakal Pecah Rekor Listing Setelah 33 Tahun)