Laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan, jumlah investor pasar modal mencapai 7,15 juta investor per November 2021. Tercatat, mayoritas atau 59,81% di antaranya adalah milenial atau berusia 30 tahun ke bawah.
Investor pasar modal terbanyak berikutnya berasal dari usia 31-40 tahun sebanyak 21,48%. Lalu, investor pasar modal pada kelompok usia 41-50 tahun sebanyak 10,51%.
Sebanyak 5,23% investor pasar modal berasal dari usia 51-60 tahun. Sisanya sebanyak 2,97% investor pasar modal berasal dari usia 60 tahun ke atas.
Meskipun investor pasar modal dari kalangan milenial mendominasi, tetapi nilai asetnya paling rendah di antara kelompok usia lainnya. Tercatat, nilai aset kalangan ini sebesar Rp 44,32 triliun per November 2021.
Sementara, nilai aset tertinggi terdapat pada kelompok usia 60 tahun ke atas yang mencapai Rp 465,16 triliun. Diikuti oleh kelompok usia 51-60 tahun sebesar Rp 214,82 triliun, 41-50 tahun sebesar Rp 154,24 triliun, dan 31-40 tahun sebesar 93,93 triliun.
Adapun, mayoritas investor pasar modal merupakan pegawai swasta, negeri, atau guru dengan persentase 33,12%. Kemudian, pelajar 27,59%, pengusaha 14,47%, ibu rumah tangga 5,43%, dan lainnya 19,39%.
Mayoritas investor pasar modal berada di pulau Jawa sebanyak 69,87% dari total investor tanah air. Sisanya, investor pasar modal berasal dari Sumatera sebanyak 16,53%, Kalimantan (5,39%), Sulawesi (3,93%), Bali Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat (3,33%), dan Maluku Papua (0,95%).
(Baca: KSEI: Jumlah Investor Pasar Modal Capai 7,15 Juta Per November 2021)