Masifnya serangan Israel ke Palestina sejak 7 Oktober 2023 menggerakkan aksi solidaritas warga dunia. Salah satu aksi yang cukup besar adalah pemboikotan terhadap produk-produk yang dianggap mendukung Israel.
Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) memasukkan Unilever dalam jajaran perusahaan yang diserukan untuk diboikot. Unilever dinilai punya sejarah yang cukup panjang mendukung agresi Israel ke Palestina.
Lempar balik pada 2021, salah satu anak perusahaan Unilever, Ben & Jerry’s, memutuskan untuk berhenti menjual es krimnya di wilayah pendudukan Israel, salah satunya Tepi Barat, Palestina. Sikap itu ditujukan agar Palestina bisa berdiri mengambil status kenegaraannya.
"Ben & Jerry's mengatakan tidak akan memperbarui [perjanjian] lisensi ketika berakhir pada akhir tahun depan. Tanpa penjualan di Tepi Barat, di antara daerah-daerah di mana Palestina mencari [status] kenegaraan," tulis laporan Reuters, dikutip CNBC Indonesia pada Juli 2021.
Keputusan itu direspons kemarahan besar oleh Israel yang menganggap Unilever pro-Palestina. Alhasil CEO Unilever, Alan Jope, membuat pernyataan bahwa perusahaan tetap berkomitmen penuh mendukung Israel dan menginvestasikan sekira US$306 juta kepada Israel dalam sedekade terakhir, menurut Republika.
Meski hingga kini Unilever belum menyatakan sikap atas serangan Israel ke Palestina, gerakan pemboikotan terhadap produk-produk perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) ini kembali memanas.
Di Indonesia sendiri, gerakan pemboikotan cukup deras. Ini terlihat dari kolom komentar Instagram Unilever Indonesia yang dibanjiri komentar warganet bahwa mereka bakal meninggalkan produk-produk yang dibawahi oleh perusahaan tersebut.
Lantas bagaimana pergerakan saham Unilever Indonesia di saat kencangnya seruan pemboikotan ini?
Dari laman Yahoo Finance, pergerakan saham bersandi UNVR ini mengalami kenaikan dan penurunan seperti saham lainnya.
Capaian tertinggi UNVR selama Oktober-November ini terjadi pada perdagangan 25 Oktober 2023 yang sebesar Rp4.080 per saham.
Namun setelahnya, harga saham sempat terjun bebas. Rinciannya, pada 27 Oktober 2023 tercatat sebesar Rp3.980, turun menjadi Rp3.790 pada 30 Oktober.
Setelah itu, turun lagi mejadi Rp3.620 pada 31 Oktober 2023. Lalu turun lagi menjadi Rp3.580 pada 1 November 2023.
Meski pada perdagangan 2 November 2023 menguat tipis menjadi Rp3.590, UNVR baru mengalami tiga kali kenaikan sepanjang 1-13 November 2023.
Data terakhir pun tercatat sebesar Rp3.530 pada perdagangan Senin 13 November 2023, turun dari sebelumnya yang sebesar Rp3.590 per saham pada perdagangan Jumat 10 November 2023.
(Baca juga: Donasi Rp31 M ke Israel Dikecam, Bagaimana Pergerakan Saham Disney?)