Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) Mei 2023. Nilainya sebesar US$70,12 per barel.
Harga tersebut ambrol sampai US$9,22 per barel, dari US$79,34 per barel pada April 2023.
Kementerian ESDM membeberkan banyak faktor yang memengaruhi penurunan tersebut, utamanya dipengaruhi dari pasar internasional.
Di antaranya, kekhawatiran pasar atas kondisi perekonomian dunia akibat inflasi, suku bunga, dan utang Amerika Serikat (AS) yang tinggi dapat menyebabkan resesi global dan menurunkan permintaan minyak.
Bank Sentral AS (The Federal Reserve System) bahkan meningkatkan suku bunga acuan sebesar 0,25% menjadi 5-5,25% pada 3 Mei 2023 guna menekan laju inflasi.
Selain itu, International Monetary Fund (IMF) menyampaikan terdapat perlambatan pertumbuhan perekonomian 2023 di Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Tengah.
Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah Mei 2023 adalah pada laporan Platts bulan itu, disebutkan bahwa proyeksi pertumbuhan permintaan minyak mentah dunia tahun 2023 direvisi turun sebesar 0,17 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.
Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh crude throughput Tiongkok mengalami titik terendah dalam 4 bulan terakhir. Tim menyebut kilang offline mencapai 1,2 juta barel per hari.
Impor minyak Tiongkok April 2023 pun tercatat turun 16,2% menjadi 10,36 juta barel per hari dibandingkan Maret 2023.
Selain itu, Manufacturing Purchasing Manager Index Tiongkok pada April 2023 turun menjadi 49,2 poin dibandingkan Maret 2023 sebesar 51,9 poin.
Negara lain, seperti Korea Selatan yang menjadi importir minyak tertinggi keempat di dunia, mengalami penurunan impor hingga 2,6 juta barel per hari pada April 2023 (year-on-year/yoy) menjadi 78,04 juta barel.
“Terdapat penurunan permintaan pada Mei 2023 di Jepang yang dipicu oleh shutdown beberapa kilang antara lain Cosmo Oil dengan kapasitas sebesar 102 ribu barel per hari, Sakai dengan kapasitas 100 ribu barel per hari dan ENEOS dengan kapasitas 141 ribu barel per hari,” kata tim.
Selain itu, terkait pasokan minyak mentah dunia dijelaskan Kementerian ESDM sebagai berikut:
- Terdapat ekspektasi peningkatan produksi dari negara-negara OECD di tahun 2023 sebesar 1,5 juta barel per hari dibandingkan tahun lalu yang didominasi oleh AS, Norwegia dan Kanada.
- Ekspektasi peningkatan suplai minyak dari negara non-OECD didominasi oleh Amerika Latin, Kazakhstan dan Tiongkok dengan pertumbuhan tahunan pada 2023 secara berurutan sebesar 0,4 juta barel per hari, 110 ribu barel per hari dan 70 ribu barel per hari.
- Pada laporan OPEC bulan Mei 2023, terdapat revisi naik proyeksi produksi negara non-OPEC dibandingkan publikasi bulan lalu pada triwulan II 2023 sebesar 0,18 juta barel per hari menjadi 66,71 juta barel per hari.
(Baca juga: Pasokan Global Turun, Harga Minyak Mentah Indonesia Menguat April 2023)