Won Korea Selatan menjadi mata uang di kawasan Asia yang paling terpukul akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang September 2022.
Berdasarkan data Asiabondsonlines, nilai tukar won terhadap dolar AS melemah 5,25% ke level 1.412,82 per dolar AS pada 22 September 2022 dibanding posisi akhir bulan lalu (month to date/mtd). Pelemahan won tersebut merupakan yang terdalam dibandingkan dengan mata uang kawasan lainnya.
Mata uang Asia yang mencatat penurunan terbesar berikutnya adalah kip Laos, yakni sebesar 4,02% ke posisi 16.073,03 per dolar AS. Diikuti yuan Tiongkok turun sedalam 2,65% menjadi 7,08 per dolar AS, yen Jepang juga merosot 2,41% menjadi 142,39 per dolar AS.
Berikutnya bath Thailand melemah terhadap dolar AS sebesar 2,12% menjadi 37,37 per dolar AS. Ada pula ringgit Malaysia turun 2,02% menjadi 4,57 per dolar AS, dolar Brunei Darussalam terkoreksi 1,52% menjadi 1,42 per dolar AS, demikian pula dolar Singapura juga terdepresiasi terhadap dolar AS sebesar 1,52% ke level 1,42 per dolar AS.
Sepanjang bulan ini (1-22 September) nilai tukar rupiah melemah 1,2% menjadi Rp15.023 per dolar AS dan dong Vietnam melemah 1,03% menjadi 23,696 per dolar AS.
Sebagai informasi, bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang telah menaikkan suku bunga acuannya sepanjang tahun ini menjadi pemicu digdayanya mata uang Paman Sam terhadap mata uang utama dunia. Ini tercermin dari Indeks dolar AS yang telah naik 2,44% ke level 111,35 penutupan perdagangan Kamis (22/9/2022) dibanding posisi akhir bulan lalu.
(Baca: Selisih Bunga Bersih Rupiah Terhadap Dolar AS Kian Menyempit)