Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk makanan dan bukan makanan di provinsi DI Yogyakarta sebesar Rp.1,99 juta pada 2023. Angka ini naik Rp.510,020,72 dibandingkan data tahun sebelumnya yang tercatat Rp.1,48 juta .
(Baca: Pagi Hari, Harga CPO Diperdagangkan US$ 1.010 per Metrik Ton)
(Baca: Pagi Hari, Harga CPO Diperdagangkan US$ 1.010 per Metrik Ton)
Jika dirunut ke belakang, rata-rata kenaikan rata-rata pengeluaran kali ini dalam tiga tahun terakhir adalah 11,17 persen. Angka ini tercatat lebih tinggi dibandingkan rata-rata tiga tahun sebelumnya, untuk periode 2017-2020 yang berada di angka 7,85 persen.
(Baca: 10 Provinsi dengan Harga Bawang Merah Paling Mahal (Selasa, 9 Juli 2024))
(Baca: 10 Provinsi dengan Harga Bawang Merah Paling Mahal (Selasa, 9 Juli 2024))
Seperti tertuang dalam Laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan rata-rata pengeluaran tertinggi dalam sepuluh tahun di provinsi ini adalah 34,45 persen dan terendah sebesar 0,38 persen, dengan tren rata-rata pengeluaran yang terus naik. Pertumbuhan rata-rata pengeluaran tahun ini masih mencatatkan angka lebih tinggi dibandingkan masa sebelum pandemi Covid-19.
Berdasarkan pulau, dari total sembilan provinsi di Jawa Bali dan Nusa Tenggara, rata-rata pengeluaran provinsi ini menempati peringkat kedua. Sementara jika dibandingkan dengan rata-rata nasional, pertumbuhan di provinsi ini tercatat lebih tinggi.
Berikut ini daftar rata-rata pengeluaran di Jawa Bali dan Nusa Tenggara:
- 1. DKI Jakarta : Rp.3,05 juta
- 2. DI Yogyakarta : Rp.1,99 juta
- 3. Banten : Rp.1,9 juta
- 4. Bali : Rp.1,81 juta
- 5. Jawa Barat : Rp.1,68 juta
- 6. Jawa Timur : Rp.1,43 juta
- 7. Nusa Tenggara Barat : Rp.1,37 juta
- 8. Jawa Tengah : Rp.1,32 juta
- 9. Nusa Tenggara Timur : Rp.1,09 juta