Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,69 poin atau 0,02% ke level 6.844,936 pada penutupan perdagangan Rabu, 1 Maret 2023.
Menurut Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, penguatan indeks pada penutupan saham hari ini seiring dengan menurunnya inflasi dalam negeri secara bulanan.
"Dari sisi lain, pergerakan IHSG juga dipengaruhi pergerakan bursa global, di mana bursa Amerika Serikat (AS) terkoreksi akibat consumer confidence yang turun, tapi dari bursa Asia bergerak positif akibat membaiknya PMI manufaktur Tiongkok" ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana dikutip dari Antara, Rabu (1/3/2023).
Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Februari 2023 sebesar 0,16% secara bulanan (month-to-month/mtm), atau lebih rendah dibandingkan Januari 2023 sebesar 0,34% mtm.
Secara tahunan, inflasi mencapai 5,47% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Februari 2023, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,24 pada Februari 2022 menjadi 114,16 pada Februari 2023.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), frekuensi perdagangan saham hari ini sebanyak 1,09 juta.
Total saham yang berpindah tangan mencapai 16,91 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp10,37 triliun.
Emiten berkode FUTR menjadi top gainer dengan penguatan 34,71%. Diikuti MASA dan AMAN yang menguat masing-masing 24,86% dan 24,63%.
Adapun emiten top loser hari ini adalah EURO yang terkontraksi 7,32%, diikuti TFAS dan BRPT melemah masing-masing 6,99% dan 6,95%.
Meski indeks saham menguat, mayoritas saham hari ini ditutup stagnan. Rinciannya 322 saham stagnan, 296 saham melemah, dan 231 saham menguat.
(Baca: IHSG Ditutup Melemah Dipimpin Saham Infrastruktur (Selasa, 28 Februari 2023))