Masuknya Indonesia ke level layak investasi setelah lembaga rating internasional, Standard & Poor’s Global menaikkan peringkat utang luar negeri menjadi BBB- membuat dana penerbitan obligasi pemerintah semakin murah. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kupon Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta berdenominasi mata uang Yen Jepang atau sering disebut Samurai Bond yang diterbitkan pada 31 Mei 2017.
Akhir pekan lalu, pemerintah berhasil menerbitkan Samurai Bond senilai 100 miliar yen. Jumlah tersebut terdiri atas tiga seri, yakni RIJPY0620 untuk tenor 3 tahun senilai US$ 40 miliar serta tingkat kupon 0,65 persen. Kupon ini lebih rendah dari penerbitan pada 2016 sebesar 0,83 persen. Adapun untuk seri RIJPY0622 dengan tenor 5 tahun senilai US$ 50 miliar memiliki tingkat kupon 0,89 persen. Kupon ini juga lebih rendah dari penerbitan 2016 yang mencapai 1,16 persen.
Sedangkan Samurai Bond dengan tenor 7 tahun merupakan yang pertama kali diterbitkan, yaitu seri RIJPY0624 senilai US$ 10 miliar tingkat kuponnya sebesar 1,04 persen. Menurut data Asiabondonline, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Jepang dengan tenor 10 tahun hanya 0,049 persen. Artinya, meskipun tingkat kupon Samurai Bond Pemerintah Indoneia turun, tapi masih cukup menarik jika dibandingkan dengan obligasi Pemerintah Jepang.