Beberapa bulan belakangan, topik soal suramnya perekonomian dunia atau resesi ekonomi pada 2023 ramai diutarakan oleh influencer di media sosial. Namun berdasarkan penelitian Continuum Data Indonesia, mayoritas masyarakat Indonesia tidak takut akan resesi ekonomi yang kabarnya akan melanda dunia pada 2023.
Bahkan, para ekonom di Indonesia dan institusi-institusi seperti Bank Indonesia, bank-bank swasta, serta pemerintah mengatakan bahwa Indonesia tergolong aman dari kemungkinan resesi, jika ada pun kemungkinannya kecil.
Pernyataan bahwa ekonomi Indonesia tergolong aman juga sejatinya selaras dengan laporan-laporan ekonomi dari banyak lembaga keuangan dunia seperti International Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB), dan World Bank. Di sisi lain, juga ada yang mengatakan bahwa Indonesia terancam resesi. Contohnya salah satu influencer yang membuat hal tersebut ramai.
Isu resesi yang ramai tersebut membuat sebagian masyarakat khawatir terntunya. Apalagi dunia (termasuk Indonesia) baru saja selesai dari pandemi yang membuat ekonomi sempat mandek.
Berdasarkan data yang dikumpulkan Continuum dari 17 sampai 21 Oktober 2022, sebenarnya tidak banyak perbincangan tentang kekhawatiran terkait resesi ekonomi. Justru, banyak perbincangan yang berisi hal informatif terkait resesi.
Banyak yang merasa bahwa Indonesia masih cukup aman. tak sedikit juga yang bilang agar tetap ‘memutarkan’ uang agar ekonomi tetap hidup, terutama di sektor UMKM.
Selain itu banyak yang mengkritik influencer yang fear-mongering, menebar ketakutan akan resesi. Hanya ada 4,31% masyarakat yang memperbincangkan terkait ketakutan resesi di tahun depan.
Berikut topik perbincangan masyarakat Indonesia terkait resesi 2023 menurut Continuum:
- Tak Suka Penyebar Ketakutan resesi atau fear-mongering: 19,62%
- RI aman dari resesi: 13,90%
- Perilaku konsumtif jadi salah satu cara hadapi resesi: 7,48
- Takut dengan resesi: 4,31%
- Lebih baik tetap fokus kerja dan berusaha: 4,29%
- Jangan termakan isu hiperbolik resesi 2023: 2,89%
- Tak begitu khawatir dampak resesi: 2,41%
(baca: Pertumbuhan Ekonomi RI Lebih Tingggi dari Mayoritas Mitra Dagang Utama pada Kuartal III 2022)