Kitab suci merupakan bacaan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia berusia di atas lima tahun. Setidaknya ada 66,3% penduduk dari berbagai kalangan, baik daerah, jenis kelamin, kelompok umur, dan status disabilitas yang membaca kitab suci dibanding jenis bacaan lainnya.
Tepat setelah bacaan kitab suci, buku pelajaran sekolah menjadi bacaan yang banyak dikonsumsi khususnya bagi kelompok umur 5-18 tahun. Setidaknya 25,7% penduduk di atas lima tahun mengonsumsinya.
Menurut penelitian Perpustakaan Nasional pada 2017 lalu, minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah. Dalam seminggu, masyarakat Indonesia hanya menghabiskan 3-4 kali untuk membaca dengan durasi 30-59 menit per hari. Secara keseluruhan jumlah buku yang tuntas dibaca berkisar 5-9 eksemplar per tahun.