Ancaman perang nuklir mencapai puncaknya pada masa Perang Dingin. Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, hingga Korea Utara saling berlomba mempersenjatai diri mereka, salah satunya dengan bom nuklir.
Selama Perang Dingin berlangsung, uji coba senjata nuklir cukup intens dilakukan. Bahkan, beberapa uji coba tersebut menghasilkan daya rusak yang cukup dahsyat. Berikut adalah sejumlah bom nuklir terbesar yang pernah diledakkan selama Perang Dingin.
Pertama, bom hidrogen RDS-220 atau dikenal sebagai Tsar Bomba, merupakan bom nuklir termo terbesar dan paling kuat yang pernah diledakkan sepanjang sejarah. Uji coba bom itu diledakkan oleh Uni Soviet pada 30 Oktober 1961 di atas pulau Novaya Zemlya di Laut Artik Rusia.
Tsar Bomba diketahui memiliki daya ledak sebesar 50 megaton (1 megaton= 1.000.000 ton). Daya ledak ini setara dengan 3.500 kali lebih besar daripada bom Hiroshima.
Bom nuklir terdahsyat kedua adalah Satan 2 Stealth Nuke. Bom nuklir buatan Rusia ini memiliki daya ledak sebesar 40 megaton atau setara 2.600 kali lebih besar daripada bom Hiroshima.
Berikutnya Father of All Bombs yang memiliki daya ledak sebesar 44 ton atau empat kali lebih kuat dari Mother of All Bombs.
Kemudian, bom Hiroshima yang diledakkan AS di Jepang pada 6 Agustus 1945 memiliki daya ledak sebesar 15 ton. Sementara, GBU-43/B Massive Ordnance Air Blast (MOAB) alias Mother of All Bombs yang dikembangkan juga oleh AS mempunyai daya ledak 11 ton.
(Baca: Rusia, Negara dengan Kekuatan Nuklir Terbesar di Dunia)