Laporan Bank Mandiri menyebut, sejumlah harga barang mengalami tekanan yang lebih berat buntut melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Ini karena barang-barang tersebut memiliki kandungan komponen impor yang lebih tinggi.
"Dampak depresiasi nilai tukar rupiah sebesar 10% terhadap total biaya perusahaan-perusahaan di sektor manufaktur," tulis Bank Mandiri dalam laporan riset yang diterima Databoks, Selasa (8/4/2025).
>
Menurut riset Bank Mandiri, dampak tertinggi jatuh kepada barang dari industri komputer, barang elektronik, dan optik, yang memiliki kandungan impor sebesar 47,1% dari total biaya. Ini bisa menyebabkan kenaikan harga total produk hingga 4,7%.
Selanjutnya peralatan listrik dengan konten impor hingga 39%, sehingga kenaikan total biaya produk mencapai 3,9%.
Alat angkutan lainnya masuk daftar ini dengan kandungan impor 36,9%. Adapun total kenaikannya 3,7%.
Ada juga pakaian jadi dengan muatan impor hingga 32,1%. Sementara total kenaikannya 3,2%.
Kemudian ada barang dari industri farmasi, logam dasar, kulit, hingga bahan kimia dalam daftar 10 besar.
Sebagai catatan, tim riset Bank Mandiri menghitung total biaya menggunakan acuan biaya pada 2021. Persentase impor dalam total cost dan imported cost menggunakan rerata 2011-2021. Adapun asumsi depresiasi rata-rata tahunan rupiah sebesar 10%.
Data ini diolah dari Statistik Industri Besar dan Sedang 2021 dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Berikut rincian barang dari industri yang terdampak depresiasi rupiah:
- Komputer, barang elektronik, dan optik
% kandungan impor dari total biaya: 47,1%
% peningkatan total biaya: 4,7%
- Peralatan listrik
% kandungan impor dari total biaya: 39%
% peningkatan total biaya: 3,9%
- Alat angkutan lainnya
% kandungan impor dari total biaya: 36,9%
% peningkatan total biaya: 3,7%
- Pakaian jadi
% kandungan impor dari total biaya: 32,1%
% peningkatan total biaya: 3,2%
- Farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional
% kandungan impor dari total biaya: 31,8%
% peningkatan total biaya: 3,2%
- Logam dasar
% kandungan impor dari total biaya: 31,4 %
% peningkatan total biaya: 3,1%
- Kulit, barang dari kulit, dan alas kaki
% kandungan impor dari total biaya: 31,1%
% peningkatan total biaya: 3,1%
- Pengolahan lainnya
% kandungan impor dari total biaya: 30,6 %
% peningkatan total biaya: 3,1%
- Kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer
% kandungan impor dari total biaya: 30,3%
% peningkatan total biaya: 3%
- Bahan kimia dan barang dari bahan kimia
% kandungan impor dari total biaya: 28,7%
% peningkatan total biaya: 2,9%.
(Baca juga: Barang dari 10 Negara Ini Bakal Kena Tarif AS Tertinggi, Bagaimana RI?)